MAIPARK Tekankan Industri Keuangan Jadi Kunci Mitigasi Risiko Gempa

Ruben Damanik, Strategic Planning & Risk Management Group Head MAIPARK Indonesia menilai bahwa industri keuangan berperan penting dalam mitigasi risiko bencana gempa bumi di Indonesia.

Ia mengatakan bahwa Indonesia berada di posisi rawan karena terletak di pertemuan empat lempeng besar dunia.

“Gempa memang bukan sesuatu hal yang aneh atau sesuatu yang baru bagi kita di Indonesia karena memang negara kita ini berada di wilayah yang disebut sebagai cincin api dunia. Bahkan Indonesia selayaknya sebagai mahkota dalam cincin pernikahan itu karena lokasinya,” ujar Ruben, dalam acara Workshop Allianz, Kamis (2/10/2025).

Baca Juga: Dialog Industri Asuransi 2025: Indonesia Re Dorong Pemanfaatan Reasuransi untuk Capital Management

Ia menekankan, kejadian gempa di berbagai daerah menunjukkan risiko yang pasti terjadi meski sulit diprediksi waktunya. 

“Wilayah kita ini adalah wilayah yang pasti akan kejadian gempa, jadi gempa bumi itu adalah sebuah kejadian yang pasti namun yang menjadi diskusi adalah mengenai waktunya kapan terjadinya,” jelasnya.

Dengan karakter risiko tersebut, Ruben menyebut mitigasi berbasis industri keuangan menjadi sangat penting. Menurut dia, pendekatan konservatif perlu diterapkan karena data historis belum cukup untuk mengukur dampak bencana di masa depan. 

Baca Juga: Prudential Syariah Rilis Asuransi Jiwa Baru dengan Fitur Wakaf

“Prinsip yang harus kita coba tanamkan dalam mindset adalah mengelola risiko gempa bumi harus sekonservatif mungkin. Kita tidak bisa merely on kepada data historical, tapi memang harus menggunakan pendekatan konservatif yang aman mungkin,” ujarnya.

Pada momen yang sama, ia menambahkan, peran asuransi menjadi krusial untuk meminimalkan beban kerugian ekonomi akibat bencana.

MAIPARK menilai, semakin besar keterlibatan industri keuangan, semakin kuat pula sistem perlindungan bagi masyarakat maupun sektor usaha.