Kredit Foto: Kemenhub
Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menyoroti beban anggaran yang ditanggung Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menopang operasional Bandara Kertajati. Dalam rapat bersama Pemprov Jabar, terungkap bahwa sekitar Rp50 miliar per tahun masih harus dialokasikan agar bandara tersebut tetap berjalan.
Menurut Saan, jumlah tersebut terlalu besar dan tidak boleh menjadi pengeluaran sia-sia. Ia menegaskan perlunya langkah strategis agar setiap rupiah anggaran yang dikeluarkan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kita ingin bandara (Kertajati) ini memberikan manfaat, bukan menjadi beban. Kalau setiap tahun pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan pengelola harus mengeluarkan dana besar tanpa dampak signifikan, tentu harus dicari jalan keluarnya,” ujarnya usai kunjungan kerja spesifik ke Bandung, Jumat (3/10/2025).
Baca Juga: Integrasi Bandara dan Jalan Nasional Majukan Ekonomi Mukomuko
Diskusi yang melibatkan Kementerian Perhubungan, PT Angkasa Pura, dan jajaran DPR menekankan perlunya strategi pembiayaan yang tidak hanya menutup operasional, tetapi juga diarahkan pada peningkatan layanan. Saan menekankan, keberadaan bandara harus dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi daerah serta kemudahan mobilitas masyarakat.
Baca Juga: Kemenhub Bangun Bandara dan Pelabuhan di Papua untuk Pangan
Politisi Fraksi Partai NasDem itu menegaskan, keberlanjutan bandara tidak boleh semata-mata bergantung pada subsidi fiskal pemerintah daerah. Menurutnya, optimalisasi pemanfaatan bandara perlu ditekankan agar sejalan dengan kebutuhan transportasi udara dan pengembangan kawasan sekitar.
Sebagai tindak lanjut, DPR RI akan menggelar rapat lanjutan di Senayan dengan melibatkan kementerian terkait, pemerintah daerah, dan operator bandara. “Hasil kunjungan ini akan dijadikan dasar dalam mencari solusi komprehensif agar bandara di Jawa Barat tidak menjadi beban fiskal yang berlarut-larut,” pungkas Saan, yang juga Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Inbang).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri