Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Baterai CATL dan Kontroversinya tentang Alih Teknologi yang Bikin Khawatir Eropa

        Baterai CATL dan Kontroversinya tentang Alih Teknologi yang Bikin Khawatir Eropa Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Media pemerintah China ramai-ramai menuliskan kekhawatirannya tentang pabrik baterai CATL di Spanyol.

        CATL adalah produsen baterai terbesar di dunia, menguasai 37,9% pangsa pasar baterai kendaraan listrik global, jauh di atas perusahaan terbesar kedua di papan peringkat, BYD, dengan pangsa 17,2%.

        Baterai mereka digunakan oleh hampir semua produsen mobil besar, termasuk Tesla, Volkswagen, BMW, Nio, Xiaomi, Mercedes-Benz, Ford, dan Geely.

        Pada bulan September di IAA di Munich, CATL mengumumkan strategi "Di Eropa, untuk Eropa", yang menyoroti tujuannya untuk melokalisasi baterai untuk kebutuhan pelanggan Eropa seiring dengan perluasan produksi di Eropa.

        Pabrik baterai LFP CATL di Zaragoza, Spanyol, yang merupakan proyek bersama dengan Stellantis, diperkirakan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2026. Pabrik ini akan mencakup area seluas 100 lapangan sepak bola, dan kedua perusahaan akan berinvestasi sebesar 4,1 miliar EUR.

        Financial Times (FT) melaporkan pada 27 September bahwa CATL akan mendatangkan 2.000 pekerja dari Tiongkok untuk membangun pabrik tersebut, yang memicu kekhawatiran tentang daya saing perusahaan-perusahaan Eropa di bidang baterai.

        FT menyoroti ancaman ketergantungan teknologi Eropa terhadap China, yang mendorong strategi menciptakan ketergantungan asing pada manufaktur kelas atas China.

        Artikel tersebut mengutip pernyataan eksekutif Stelantis yang mengatakan bahwa CATL tidak berencana untuk mentransfer pengetahuannya.

        Global Times, sebuah media milik pemerintah China, menanggapi bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena klaim yang sama sekali tidak berdasar tersebut bersumber dari "kecemasan geopolitik", dan alih-alih melihat peluang, FT justru berperan sebagai "penyebar kecemasan yang berpikiran sempit", tidak melihat inovasi teknologi dan keuntungan bagi Eropa dalam pengembangan energi baru jangka panjang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: