Salurkan Kredit Rp35,75 triliun dari Dana Pemerintah, Bos BRI Minta Tambahan ke Purbaya

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah menyerap dana penempatan pemerintah sebesar Rp35,75 triliun atau sekitar 60% hingga 65% dari total Rp55 triliun.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menjelaskan bahwa penyerapan dana tersebut sesuai dengan arahan Menteri Keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor produktif.

"Jadi harapannya ke depan mungkin bisa ditambah lagi gitu," kata Hery kepada Wartawan di Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Hery mengatakan, dana tersebut digunakan untuk memperkuat pembiayaan sektor riil, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berasal dari sektor pertanian, perkebunan, perdagangan dan industri.

Baca Juga: Kredit Konsumer BRI Tumbuh Dua Digit, Bukti Keberhasilan Strategi Retail Banking

Hery menyebut, dalam sehari BRI penyaluran kredit kepada sektor UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) senilai Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun.

"Memang di BRI kita agak lebih mudah ya karena banyak sekali nasabah-nasabah yang butuh untuk UMKM misalnya," tambahnya.

Selain itu, Hery menyebut BRI juga menyalurkan dana ke segmen lain seperti korporasi dan komersial.

"Tapi kan kita juga punya segmen yang lain, corporate, komersial, tapi yang tentunya ada hubungan dengan sektor-sektor riil yang bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat," terangnya.

Baca Juga: BRI Gelar Consumer Expo 2025 di Surabaya, Tawarkan KPR Bunga 1,13% hingga KKB Bunga 0%

Hery menargetkan sisa 35% dari dana Rp55 triliun akan terserap sepenuhnya pada akhir Oktober 2025.

Terkait jumlah penempatan dana tambahan dari pemerintah, Hery mengaku siap menerima berapapun jumlah dana yang akan diberikan. Ia mengaku pihaknya merasa bersyukur dengan adanya suntikan dana pemerintah yang memiliki bunga paling rendah.

"Kita terima berapapun. Iya senang lah, karena dapet pricing 4 persen," pungkasnya.