Utang Pemerintah Tembus Rp9.138 Triliun per Juni 2025, Purbaya: Masih Aman itu!

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa buka suara terkait utang pemerintah yang mencapai Ro9.138,05 triliun per Juni 2025. Adapun total utang tersebut setara dengan 39,86% terhadap produk domestik bruto (PDB). 

Purbaya mengatakan, total utang tersebut masih dalam batas aman dan dikelola secara hati-hati.

“39% dari PDB kan, jadi dari standar ukuran internasional itu masih aman," kata Purbaya  dalam Media Gathering APBN 2026 di Bogor, dikutip Senin (13/10/2025).

Ia menekankan bahwa penilaian terhadap kondisi utang tidak bisa hanya dilihat dari nominalnya, tetapi juga harus dibandingkan dengan ukuran ekonomi nasional. 

Baca Juga: Utang Pemerintah Tembus Rp9.138 Triliun di Juni 2025, Ini Rinciannya!

“Dan kalau acuan hutang, bahaya besar apa nggak, itu bukan dilihat dari nominalnya aja, tapi diperbandingkan dengan size of the economy-nya,” tambahnya. 

Purbaya menyatakan, penerbitan utang pemerintah akan dikurangi dengan upaya menorong penerimaan negara, serta realisasi utang akan diptimalkan. 

"Kita akan coba kurangi penerbitan utang seoptimal mungkin. Kalaupun saya utang harus digunakan, jangan sampai ada kebocoran,” terangnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Suminto, menjelaskan bahwa rasio utang terhadap PDB sebesar 39,86% tersebut tergolong aman jika dibandingkan banyak negara lain.

Baca Juga: Kemenkeu: Hingga Agustus, Utang Pemerintah Rp463,7 T

Menurut Suminto, rasio utang terhadap PDB tersebut masih jauh di bawah batas maksimal 60% PDB sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

"Jadi per akhir Juni 2025 sebesar 39,86% debt to GDP ratio-nya, satu level yang cukup rendah, cukup moderate dibanding banyak negara," kata Suminto di Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/10/2025).

Adapun total utang pemerintah terdiri dari pinjaman sebesar Rp1.157,18 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp7.980,87 triliun. Dari total pinjaman tersebut, pinjaman luar negeri mencapai Rp1.108,17 triliun, naik dari posisi Mei 2025 sebesar Rp1.099,25 triliun, sementara pinjaman dalam negeri sebesar Rp49 triliun, meningkat tipis dari Rp48,7 triliun.