Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Unilever Indonesia Komit pada Program MBG dan Efisiensi Organisasi Berkelanjutan

        Unilever Indonesia Komit pada Program MBG dan Efisiensi Organisasi Berkelanjutan Kredit Foto: Uswah Hasanah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia melalui program sosial di bidang gizi dan kesehatan, sekaligus memastikan efisiensi tenaga kerja sejalan dengan transformasi bisnis yang tengah dijalankan.

        Presiden Direktur Unilever Indonesia Benjie Yap menjelaskan bahwa perusahaan terus mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan dan gizi masyarakat. 

        Salah satu bentuk kontribusi konkret tersebut adalah melalui program Royco Nutri Menu, yang telah berjalan sejak 2019 dan menjadi inisiatif pra-program makanan gratis nasional (Makan Bergizi Gratis/MBG).

        Baca Juga: Capex Unilever Terkendali, Fokus pada Kualitas Pertumbuhan

        “Sebelum adanya program makanan gratis (MBG) dari pemerintah, Unilever telah berkomitmen membantu masyarakat hidup lebih sehat melalui edukasi gizi dan pola makan seimbang lewat program Royco Nutri Menu,” kata Benjie dalam paparan publik, Rabu (15/10/2025).

        Program Royco Nutri Menu dikembangkan bersama sejumlah lembaga pemerintah dan institusi pendidikan gizi, dengan fokus memberikan edukasi kepada keluarga Indonesia tentang pentingnya nutrisi seimbang. 

        Melalui kampanye dan kegiatan edukatif, program ini berhasil menjangkau 18 juta ibu dan perempuan muda secara daring dan luring, termasuk 900 ribu peserta di daerah dengan tingkat gizi rendah.

        “Program ini mengajarkan cara menyajikan hidangan lezat namun tetap bergizi sesuai panduan Isi Piringku. Kami berharap inisiatif ini dapat melengkapi upaya pemerintah dalam memperbaiki kualitas gizi masyarakat,” ujar Benjie.

        Ia menambahkan, sejak diluncurkan, kampanye Royco Nutri Menu telah membantu mengubah kebiasaan makan di lebih dari 120 juta keluarga Indonesia, mendorong masyarakat untuk memasak dengan bahan yang lebih bergizi dan berkelanjutan.

        Selain fokus pada kontribusi sosial, Unilever Indonesia juga menegaskan komitmennya menjaga efisiensi dan ketahanan organisasi di tengah perubahan pasar. 

        Menjawab pertanyaan soal berkurangnya jumlah tenaga kerja di paruh pertama 2025, Benjie menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari proses transformasi organisasi, bukan pemangkasan massal.

        “Fokus kami adalah memperkuat kemampuan karyawan sambil membangun budaya kinerja tinggi. Kami terus mendorong inovasi, disiplin operasional, dan peningkatan kapabilitas individu,” ujarnya.

        Benjie menjelaskan, efisiensi tenaga kerja dilakukan dengan prinsip reskilling dan upskilling agar setiap karyawan dapat beradaptasi terhadap kebutuhan bisnis yang semakin terdigitalisasi.

        Baca Juga: Unilever Yakin Pulih di Kuartal III, Jaga Fokus Garap Pasar Dalam Negeri

        “Kami akan selalu meninjau kebutuhan di setiap fungsi untuk memastikan organisasi tetap ramping namun efektif. Tujuannya bukan mengurangi, tapi memperkuat kemampuan dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berdaya saing,” tegasnya.

        Transformasi ini, lanjutnya, menjadi bagian dari strategi Unilever untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan di tengah dinamika ekonomi global dan perubahan perilaku konsumen. 

        Dengan kombinasi program sosial yang berdampak luas dan tata kelola SDM yang adaptif, perusahaan optimistis dapat terus menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam membangun Indonesia yang lebih sehat dan inklusif.

        “Kami percaya bisnis yang kuat harus tumbuh bersama masyarakat dan karyawan yang berdaya,” tutup Benjie.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Uswah Hasanah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: