Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Raja Juli Antoni: Digitalisasi Kehutanan Buka Era Baru Tata Kelola Hutan yang Transparan dan Akuntabel

        Raja Juli Antoni: Digitalisasi Kehutanan Buka Era Baru Tata Kelola Hutan yang Transparan dan Akuntabel Kredit Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
        Warta Ekonomi, Yogyakarta -

        Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni memaparkan lima program prioritas Kementerian Kehutanan dalam mendukung pencapaian Asta Cita ke-2 dan ke-5 pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hal itu disampaikan dalam Rapat Senat Terbuka Dies Natalies ke-62 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta, Jumat (17/10).

        Dalam paparannya bertema “Reinventing Pendidikan Kehutanan Menjawab Tantangan Kehutanan Indonesia Tahun 2060”, Raja Antoni menjelaskan bahwa lima prioritas tersebut meliputi: Digitalisasi layanan kehutanan dan pembangunan Decision Support System (DSS), Penguasaan hutan yang berkeadilan, Pemanfaatan hutan sebagai sumber swasembada pangan, Perlindungan hutan Indonesia sebagai paru-paru dunia serta Percepatan pengesahan hutan adat dan penguatan perhutanan sosial.

        Ia juga menyoroti langkah-langkah perbaikan tata kelola, termasuk penyusunan SOP pendakian, grading jalur pendakian, peningkatan pengelolaan taman nasional, penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla), serta percepatan one map policy.

        Baca Juga: Kemendikdasmen-Kemenhut Kolaborasi Tumbuhkan Kesadaran Lingkungan Sejak Dini

        “Salah satunya transformasi digital. Melalui digitalisasi data spasial kehutanan, kita membuka era baru tata kelola hutan yang transparan, akuntabel, dan berintegritas,” ujar Raja Antoni dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (18/10/2025).

        Menhut juga mengungkapkan bahwa sejak awal masa pemerintahan Presiden Prabowo, angka karhutla menunjukkan penurunan signifikan. Selain itu, Kementerian Kehutanan bersama berbagai pihak menjalankan amanat Presiden Prabowo untuk mengonservasi Gajah Sumatera melalui inisiatif Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI ACEH) — hasil hibah lahan Presiden di Aceh yang kini menjadi kawasan konservasi.

        “Kami bekerjasama dengan WWF Indonesia memitigasi konflik manusia dan gajah. Program ini melibatkan masyarakat agar interaksi keduanya berjalan harmonis,” jelasnya.

        Baca Juga: INDEF: 62 Persen Lahan Sawit Petani Masih Terindikasi Brada di Kawasan Hutan

        Raja Antoni juga menekankan bahwa hutan bukan hanya sekadar bentang pepohonan, tetapi sumber kehidupan dan kemakmuran bangsa.

        “Mari jadikan hutan sebagai sumber kemakmuran dan keberlanjutan bagi semua,” ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: