Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perdagangan Indonesia–Afrika Selatan Capai USD1,6 Miliar di 2024, Kadin: Potensi Masih Terbuka Lebar

        Perdagangan Indonesia–Afrika Selatan Capai USD1,6 Miliar di 2024, Kadin: Potensi Masih Terbuka Lebar Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Nilai perdagangan bilateral antara Indonesia dan Afrika Selatan mencapai sekitar 1,6 miliar dolar AS pada 2024. Angka ini terdiri dari ekspor Indonesia sebesar 784 juta dolar AS dan ekspor Afrika Selatan ke Indonesia sebesar 379 juta dolar AS. Meski belum besar, capaian tersebut menunjukkan potensi kerja sama ekonomi yang dapat dikembangkan lebih jauh antara kedua negara.

        “Angka ini memang belum besar, tetapi menunjukkan adanya potensi yang sangat besar untuk dikembangkan lebih jauh,” ujar Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi, Energi, dan Lingkungan Hidup Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bobby Gafur Umar, dalam South Africa–Indonesia Business Forum yang merupakan bagian dari agenda kunjungan kenegaraan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa ke Indonesia, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (22/10/2025).

        Bobby menjelaskan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia tengah mendorong transformasi ekonomi melalui empat pilar strategis, mulai dari hilirisasi industri, investasi hijau dan transisi energi, penguatan daya tarik investasi, serta perluasan kemitraan dengan negara-negara di Global South, termasuk Afrika Selatan.

        Baca Juga: Presiden Prabowo: Kunjungan Presiden Ramaphosa Jadi Tonggak Penting Hubungan Indonesia–Afrika Selatan

        Ia menyebutkan lima sektor utama yang menjadi fokus kolaborasi, yaitu industri hilir, transisi energi, logistik maritim dan infrastruktur, pengolahan hasil pertanian dan ketahanan pangan, serta ekonomi digital dan inovasi.

        “Dari perspektif komunitas bisnis, forum ini adalah titik awal untuk kemitraan konkret yang menggabungkan kekuatan komplementer dan nilai jangka panjang dari kedua perekonomian,” katanya.

        Sebagai informasi, forum ini juga menandai pembentukan South–South Investment Corridor, kerangka kerja sama antarnegara berkembang yang berfokus pada kemitraan teknologi, pertukaran sumber daya manusia, dan pengembangan industri masa depan.

        “Kadin Indonesia berkomitmen menjadi jembatan kolaborasi potensial, menghubungkan pembuat kebijakan, investor, dan pengusaha untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan,” ujar Bobby.

        Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan dan Perjanjian Luar Negeri Kadin Indonesia, Pahala Mansury, menilai kerja sama ekonomi ini dapat memperkuat rantai pasok, terutama di sektor pangan dan manufaktur. 

        Baca Juga: Presiden Afrika Selatan Puji Peran Indonesia dalam Perjuangan Anti-Apartheid 

        Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 19 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), sedangkan Afrika Selatan mengembangkan 11 KEK yang berpotensi saling terhubung.

        “Bayangkan satu kawasan memproduksi bahan baku antara, dan kawasan lainnya memproduksi barang jadi. Ini bisa menjadi bentuk nyata penguatan rantai pasok manufaktur antara kedua negara,” ujar Pahala.

        Selain itu, menurut Pahala, sektor pupuk, energi, pangan, dan hilirisasi sumber daya alam juga berpotensi besar untuk dikembangkan dalam kemitraan tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ida Umy Rasyidah
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: