Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Maman Dorong Perusahaan Auransi Kolaborasi Tingkatkan Literasi Asuransi Bagi UMKM

        Menteri Maman Dorong Perusahaan Auransi Kolaborasi Tingkatkan Literasi Asuransi Bagi UMKM Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mendorong perusahaan asuransi berkolaborasi lebih intensif dalam meningkatkan literasi asuransi di kalangan pengusaha UMKM.

        Pasalnya tingkat inklusi dan literasi produk asuransi di Indonesia hingga saat ini masih tergolong rendah, padahal asuransi merupakan instrumen penting dalam mitigasi risiko dan penopang keberlanjutan usaha.

        Baca Juga: Kementerian UMKM Hadirkan Inisiatif Strategis Mudahkan Pembiayaan Usaha Menengah

        Ini disampaikan Menteri Maman saat memberikan sambutan dalam acara Literasi Asuransi untuk Negeri yang diselenggarakan oleh Dewan Asuransi Indonesia bersama seluruh asosiasi perusahaan asuransi di Nusa Dua, Badung, Bali, beberapa waktu lalu.

        Dirinya menilai rendahnya literasi asuransi bukan hanya persoalan pengetahuan, tetapi juga berdampak langsung terhadap ketahanan usaha. Asuransi sejatinya memiliki peran strategis dalam mendukung pembiayaan produktif pemerintah, seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

        “Melalui perlindungan asuransi, penyaluran kredit dan akses pembiayaan bagi pengusaha UMKM diharapkan dapat terus meningkat,” kata Menteri Maman, dikutip dari siaran pers Kementerian UMKM, Jumat (24/10). 

        Hingga 17 Oktober 2025, penyaluran KUR telah mencapai Rp217,1 triliun yang disalurkan kepada 3.691.209 pengusaha UMKM penerima manfaat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 60,6% atau senilai Rp129 triliun disalurkan ke sektor produksi guna meningkatkan multiplier effect terhadap perekonomian nasional.

        “Jika penyaluran pembiayaan ke sektor produksi terus ditingkatkan, akan semakin banyak manfaat ekonomi yang dapat dirasakan secara luas,” ujar Menteri Maman.

        Ia meyakini bahwa melalui sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, pembiayaan kepada pengusaha UMKM akan terus tumbuh. Hal ini pada akhirnya akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.

        Informasi tambahan, berdasarkan data Asian Development Bank (ADB) pada 2024, UMKM, khususnya usaha mikro, merupakan sektor yang sangat rentan terhadap guncangan ekonomi dan bencana. Sebanyak 40% UMKM tidak mampu bangkit setelah terdampak bencana, sementara 25% baru dapat pulih setelah lebih dari dua tahun.

        Hanya sekitar 2,96% UMKM di Indonesia yang memiliki asuransi kebencanaan, dan 53% di antaranya tidak melakukan persiapan apa pun dalam menghadapi potensi bencana.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
        Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

        Bagikan Artikel: