Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wall Street Cetak Rekor, Nvidia dan Microsoft Dongkrak Pasar Saham di AS

        Wall Street Cetak Rekor, Nvidia dan Microsoft Dongkrak Pasar Saham di AS Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bursa Saham Amerika Serikat (AS) kembali mencatatkan rekor penutupan tertinggi pada perdagangan di Selasa (28/10). Nvidia jadi pendongkrak utama setelah mengumumkan akan membangun superkomputer kecerdasan buatan (AI) untuk Departemen Energi AS.

        Dilansir dari Reuters, Rabu (29/10), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,34% menjadi 47.706,37, S&P 500 (SPX) menguat 0,23% ke 6.890,89, dan Nasdaq Composite (IXIC) melonjak 0,8% ke 23.827,49.

        Baca Juga: Bursa Eropa Melemah, Investor Saham Fokus Menuju Rapat ECB

        Chief Executive Officer (CEO) Nvidia Jensen Huang mengatakan perusahaan akan membangun tujuh superkomputer akal imitasi untuk Departemen Energi AS. Ia juga telah mengantongi pesanan chip akal imitasi senilai US$500 Miliar.

        Kenaikan pasar juga didukung oleh Microsoft. Saham perusahaan itu naik setelah perusahaan mencapai kesepakatan dengan OpenAI. Kini usaha akal imitasi tersebut direstrukturisasi menjadi public benefit corporation, dengan raksasa teknologi memegang 27% di OpenAI.

        Pekan ini, investor menanti laporan keuangan dari sejumlah raksasa teknologi seperti Apple, Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms. Para pelaku pasar berharap mendapatkan gambaran lebih jelas mengenai pengeluaran di AI.

        “Momentum dan hasil laba yang kuat mendorong pasar lebih tinggi,” ujar Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities, Peter Cardillo.

        “Kinerja laba perusahaan sejauh ini positif. Tentu saja, semua orang menunggu hasil dari saham-saham teknologi besar,” tambahnya.

        Selain faktor korporasi, investor juga memantau perkembangan perdagangan global. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping dilaporkan akan membahas kerangka kerja perdagangan yang mencakup pengurangan tarif terhadap barang-barang dari China.

        Trump juga memuji Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi. Keduanya menandatangani perjanjian pasokan mineral penting dan logam tanah jarang. Hal itu merupakan bagian dari upaya kedua negara mengurangi ketergantungan terhadap China.

        Adapun Federal Reserve diperkirakan akan mengumumkan penurunan suku bunga sebesar dua puluh lima basis poin pekan ini.

        Baca Juga: Citi: Korelasi Kripto dan Saham Menguat

        Investor menantikan petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter, terlebih karena pemerintah masih dalam kondisi shutdown hampir sebulan di AS.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: