Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Vale Indonesia (INCO) Cetak Laba USD52,44 Juta, Produksi Nikel Tumbuh 4%

        Vale Indonesia (INCO) Cetak Laba USD52,44 Juta, Produksi Nikel Tumbuh 4% Kredit Foto: PT Vale Indonesia
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menunjukkan kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Perseroan berhasil mencatat pendapatan sebesar USD705,4 juta, nyaris setara dengan capaian USD708,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 2,6% menjadi USD52,44 juta dari sebelumnya USD51,10 juta.

        “Hasil keuangan kami pada triwulan ini menunjukkan peningkatan profitabilitas yang didorong oleh produksi yang lebih tinggi, peningkatan nilai jual nikel, dan pengendalian biaya yang disiplin,” ujar Rizky Putra, Direktur dan Chief Financial Officer PT Vale. Ia menambahkan, “Kami juga mulai melihat kontribusi dari penjualan bijih saprolit Bahodopi, yang memperkuat kekuatan portofolio kami yang terdiversifikasi.”

        Baca Juga: PT Vale Sumbang PAD Morowali Rp43 Miliar dari Penjualan Bijih Nikel

        Dari sisi operasional, PT Vale berhasil menorehkan kemajuan signifikan. Produksi nikel dalam matte pada triwulan terakhir mencapai 19.391 metrik ton, naik 4% dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara kumulatif, total produksi nikel matte selama Januari–September 2025 tercatat sebanyak 54.975 metrik ton, tumbuh 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini tak lepas dari perencanaan pemeliharaan yang proaktif di awal tahun, sehingga operasional menjadi lebih efisien pada paruh kedua.

        Selain memperkuat produksi nikel matte, PT Vale juga mulai memetik hasil dari diversifikasi bisnisnya. Perseroan sukses melaksanakan penjualan perdana bijih nikel saprolit dari Blok Bahodopi dan Pomalaa, bahkan lebih cepat dari jadwal semula yang direncanakan pada kuartal IV. Tambang Bahodopi sudah berhasil mengirimkan bijih saprolit perdananya sejak Juli 2025.

        Baca Juga: PT Vale Bayar Kompensasi Pertama Dampak Kebocoran Pipa Towuti

        Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, total penjualan bijih nikel saprolit mencapai 896.263 metrik ton basah. Capaian ini menjadi bukti ketangkasan PT Vale dalam menangkap peluang pasar sekaligus memperluas sumber pendapatan baru.

        “Kinerja kami mencerminkan dedikasi tim kami dan ketangguhan operasi kami dalam terus beradaptasi dan memberikan nilai di tengah dinamika pasar. Kami tetap fokus pada keunggulan operasional, keselamatan, dan kontribusi berkelanjutan terhadap pertumbuhan Indonesia," ujar Bernardus Irmanto, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Vale.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Belinda Safitri
        Editor: Belinda Safitri

        Bagikan Artikel: