Kangen Water, Inovasi Air Alkali untuk Gaya Hidup Sehat dan Ramah Lingkungan

Sebagai elemen paling vital bagi tubuh manusia, air memegang peran penting dalam menjaga keseimbangan cairan, mengatur suhu tubuh, serta mendukung fungsi organ secara optimal. 

Oleh karena itu, semakin banyak masyarakat yang kini tidak hanya mencari air minum yang aman, tetapi juga yang memberikan nilai tambah bagi kesehatan. 

Kesadaran ini mendorong munculnya berbagai inovasi untuk menghasilkan air dengan kualitas yang lebih tinggi dan bernilai fungsional.

Merespons kebutuhan tersebut, Jepang menghadirkan teknologi ionisasi air mutakhir yang mampu menghasilkan air dengan karakteristik khusus. 

Melalui proses elektrolisis, air diubah menjadi lebih mudah diserap oleh tubuh dan memiliki sifat alkali yang dapat membantu menetralkan kelebihan asam. 

Teknologi ini diwujudkan dalam mesin Kangen Water dari Enagic, yang menawarkan solusi praktis untuk memperoleh air sehat langsung dari rumah.

Menurut Widia Hartono, Manager Enagic Indonesia, Mesin Kangen Water tidak hanya menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan hidrasi sehari-hari, tetapi juga merepresentasikan suatu gaya hidup yang lebih sehat, hemat, dan ramah lingkungan.

Nama "Kangen" sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti “kembali ke asal”. Filosofi ini merefleksikan konsep mengembalikan air ke keadaan alaminya, yaitu bersih, segar, dan kaya manfaat.

“Mesin Kangen Water dari Enagic bekerja dengan teknologi elektrolisis yang memisahkan air menjadi beberapa jenis air dengan tingkat pH yang berbeda-beda,” jelas Widia di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).

Lebih lanjut dijelaskannya, mesin ini menghasilkan beberapa varian air dengan fungsi spesifik:

• Air Alkali (pH 8.5–9.5): Cocok untuk dikonsumsi sehari-hari.
• Air Netral (pH 7.0): Aman digunakan untuk minum obat dan menyiapkan susu bayi.
• Air Asam Kuat (pH 2.5): Dapat dimanfaatkan untuk membersihkan dan menjaga kebersihan rumah tangga.
• Air Alkali Kuat (pH 11.0+): Sering digunakan untuk mencuci buah dan sayuran guna meningkatkan tingkat higienitas.

Baca Juga: Prabowo: Indonesia dan Selandia Baru Siap Perluas Kerja Sama Bidang Pendidikan hingga Kesehatan

Widia memaparkan beberapa alasan mendasar mengapa Kangen Water dianggap sebagai sebuah investasi.

Pertama, lebih sehat.

Air alkali yang dihasilkan Kangen Water dipercaya dapat membantu menyeimbangkan kadar asam-basa dalam tubuh. Pola makan modern yang cenderung tinggi lemak, gula, dan makanan olahan seringkali membuat tubuh bersifat lebih asam. Konsumsi air alkali diharapkan dapat membantu menjaga keseimbangan pH tubuh. 

“Selain itu, proses elektrolisis juga menghasilkan air dengan kandungan antioksidan yang tinggi, yang bermanfaat untuk menangkal radikal bebas. Inilah yang membuat banyak pengguna melaporkan merasa lebih bugar setelah mengonsumsinya secara rutin,” tambah Widia.

Kedua, lebih hemat.

Penggunaan mesin ini dinilai lebih hemat dalam jangka panjang karena mengurangi ketergantungan terhadap pembelian air minum dalam kemasan, yang biayanya dapat terakumulasi signifikan dalam setahun.

Ketiga, ramah lingkungan.

Krisis sampah plastik, khususnya botol sekali pakai, merupakan masalah global. Dengan memiliki mesin ini, setiap rumah tangga dapat berkontribusi langsung dalam mengurangi limbah plastik, yang menurut data berbagai penelitian, mencapai jutaan ton di lautan setiap tahunnya dan mengancam ekosistem laut.

Keempat, multifungsi.

Satu unit mesin dapat memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga, mulai dari minum, memasak, membersihkan, hingga perawatan kulit, menjadikannya solusi yang praktis dan modern.

Baca Juga: Stablecoin Yen Pertama Akhirnya Meluncur di Jepang

Banyak pengguna di Indonesia yang telah melaporkan manfaat positif dari mesin ini. “Mesin Kangen Water bukan sekadar perangkat, melainkan investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga,” tegas Widia. 

Sejumlah keluarga membagikan pengalaman mereka, seperti merasa lebih segar, berkurangnya penggunaan botol plastik, serta merasakan kepraktisan dalam aktivitas sehari-hari.

“Meski demikian, penting untuk dipahami bahwa hasil dan manfaat kesehatan dapat bersifat subjektif dan berbeda pada setiap individu,” pungkas Widia menutup pembicaraan.