Dolar Melemah, Investor Timbang Sikap The Fed dan Ekonomi AS

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap sejumlah mata uang utama global lainnya pada Jumat (7/11). Hal ini terjadi seiring investor menimbang sikap hawkish bank sentral dan kekhawatiran terhadap kondisi ekonomi dari Negeri Paman Sam.

Dilansir dari Reuters, Senin (10/11), Indeks Dolar (DXY) yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,12% menjadi 99,56.

Baca Juga: Kanada Siapkan Regulasi Stablecoin Didukung Canadian Dolar

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat gagal merilis laporan pekerjaan Oktober. Hal ini akibat akibat penutupan pemerintah yang berkepanjangan di Negeri Paman Sam.

Kondisi pasar semakin hati-hati setelah adanya penurunan ekspor tak terduga pada bulan lalu dari China. Hal tersebut memperburuk prospek ekonomi global setelah berbulan-bulan pengiriman barang yang dipercepat untuk menghindari tarif dari AS.

“Pasar bereaksi berlebihan terhadap setiap indikasi kondisi tenaga kerja,” kata Ekonom Jefferies, Mohit Kumar.

Ia menilai peluang pemangkasan suku bunga pada akhir tahun masih mungkin terjadi namun bergantung pada data ketenagakerjaan yang belum dirilis.

Sementara itu, data swasta menunjukkan penurunan lapangan kerja dalam sektor pemerintahan dan ritel, dengan pemangkasan biaya dan adopsi kecerdasan buatan menjadi pemicu utama.

Baca Juga: Pegadaian (PPGD) Terbitkan Obligasi dan Sukuk Triliunan, Telisik Detailnya

Meski begitu, analis mencatat dolar tetap memiliki sebagian daya tarik sebagai aset lindung nilai untuk investor dari berbagai belahan dunia.