Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahlil Sebut Tambang Grasberg PTFI Operasi Bertahap 2026

        Bahlil Sebut Tambang Grasberg PTFI Operasi Bertahap 2026 Kredit Foto: PTFI
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan operasional tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) di Papua dapat kembali berjalan pada 2026, setelah dihentikan sementara akibat musibah longsor yang terjadi pada September lalu dan menelan tujuh korban jiwa.

        Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membuka kembali operasi sebelum evaluasi teknis dan keselamatan tuntas dilakukan.

        “Tetapi yang titik dimana bermasalah, yang bencana itu, tim kita lagi melakukan evaluasi,” ujar Bahlil di Kementerian ESDM, Jumat (14/11/2025).

        Baca Juga: Bahlil Lempar Sinyal Big Gossan dan DMLZ Freeport Akan Segera Aktif, Grasberg Masih Ditutup

        Menurut Bahlil, proses evaluasi diperkirakan berlangsung hingga April 2026. Pemerintah ingin memastikan penyebab pasti longsor terungkap dan seluruh rekomendasi perbaikan dijalankan sebelum izin produksi diberikan kembali. 

        “Ya kita targetkan mungkin bulan 3, 4 pada tahun depan beroperasi. Kita nggak mau sembarangan,” tegasnya.

        Ia menekankan bahwa aspek keselamatan menjadi pertimbangan utama pemerintah.

         “Ini nyawa orang, jadi ini bukan persoalannya bisnis sama-sama. Nyawa orang. Dan kita harus ngecek apa penyebabnya (longsor). Setelah itu diaudit oleh tim ahli. Setelah itu rekomendasi, dilakukan perbaikan, baru dilakukan produksi,” kata Bahlil.

        Baca Juga: Freeport Siap Aktifkan Tambang Non-Terdampak, Grasberg Masih Ditangguhkan

        Sementara itu, laporan keuangan Freeport-McMoRan di kuartal III/2025 menunjukkan bahwa penghentian sementara operasi di distrik Grasberg memberikan dampak signifikan pada produksi PTFI. Namun untuk tambang yang tidak terdampak langsung seperti Big Gossan dan DMLZ, perusahaan menyebut restart dapat dimulai pada pertengahan kuartal IV/2025.

        Adapun untuk tambang Grasberg Block Cave (GBC), pemulihan akan berjalan lebih lambat. Freeport menargetkan restart bertahap mulai paruh pertama 2026, dimulai dari blok PB2 dan PB3, disusul PB1S pada 2026, dan PB1C sebagai fase terakhir pada 2027.

        Sebagai informasi, sekitar 50% dari cadangan terbukti dan probable PTFI per 31 Desember 2024 berada di area GBC, yang menyumbang sekitar 70% dari proyeksi produksi tembaga dan emas PTFI hingga 2029. Oleh karena itu, percepatan proses evaluasi dan pemulihan operasi menjadi krusial bagi kesinambungan produksi mineral strategis tersebut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
        Editor: Djati Waluyo

        Bagikan Artikel: