Kredit Foto: Istimewa
Jakarta International Container Terminal (JICT) mencatat pencapaian penanganan lebih dari 50 juta twenty-foot equivalent units (TEUs) sejak mulai beroperasi pada 1999 hingga 2025. Pencapaian tersebut menempatkan JICT sebagai salah satu terminal peti kemas tersibuk di kawasan Asia Tenggara.
Direktur Utama JICT Ade Hartono mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil konsistensi operasional dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama mitra pelayaran internasional.
Baca Juga: Pertamina Energy Terminal (PET) Gelar Aksi Sosial dan Edukasi Kebakaran untuk Warga Bintan
“Capaian 50 juta TEUs bukan hanya angka, tetapi cerminan kepercayaan pelanggan, keandalan operasional, dan komitmen layanan yang terus kami jaga,” ujar Ade, dilansir Sabtu (22/11).
Ia menyampaikan bahwa JICT dalam beberapa tahun terakhir terus memperkuat transformasi digital dan melakukan investasi peralatan baru untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
“Kami mempercepat modernisasi terminal melalui pembaruan crane dan reach stacker, digitalisasi sistem operasional, serta peningkatan keamanan dan transparansi layanan,” tambahnya.
Ade berharap kepercayaan pelanggan tetap terjaga seiring upaya JICT memperkuat posisinya sebagai terminal peti kemas utama di Indonesia.
Direktur Komersial PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Drajat Sulistyo turut mengapresiasi capaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan JICT mencerminkan komitmen jangka panjang pemegang saham dalam membangun ekosistem pelabuhan nasional yang kompetitif.
Baca Juga: ITSEC Asia Soroti Peningkatan Risiko Siber OT di industri Manufaktur
“Capaian 50 juta TEUs merupakan bukti investasi berkelanjutan, disiplin operasional, dan kolaborasi kuat dengan mitra pelayaran global. Ini juga mencerminkan visi Pelindo untuk membawa standar layanan pelabuhan Indonesia ke level internasional,” ujar Drajat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: