Kredit Foto: Ida Umy Rasyidah
Kolaborasi PT Bank Maybank Indonesia Tbk dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dalam pengembangan kakao premium ditargetkan memperkuat ekonomi lokal Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terutama bagi kelompok petani perempuan. Program ini menjadi bagian dari pembiayaan berkelanjutan sektor perbankan sekaligus perluasan akses pendapatan bagi produsen kakao di Kampung Merasa.
Maybank Indonesia dan YKAN merancang pendampingan intensif yang mencakup penerapan praktik agroforestri, peningkatan kualitas biji kakao fermentasi, serta penguatan akses pasar. Skema tersebut bertujuan menghubungkan petani perempuan dengan rantai pasok kakao premium nasional yang selama ini didominasi daerah sentra lain. Melalui pendekatan ini, petani didorong menghasilkan produk bernilai tambah tanpa membuka hutan, sehingga menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang sekaligus keberlanjutan ekosistem di wilayah tersebut.
Baca Juga: Industri Kakao Masih Dihantui Berbagai Tantangan
Head of Sustainability Maybank Indonesia, Maria Trifanny Fransiska, menyatakan pemberdayaan perempuan menjadi bagian dari strategi bank dalam memperluas pembiayaan berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa pemberdayaan perempuan adalah kunci dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan. Komitmen ini sudah kami jalankan juga selama ini di internal Maybank, dan melalui kerja sama ini, kami ingin mewujudkan dukungan untuk komunitas perempuan di Kalimantan yang juga telah memberikan kontribusi besar dalam melindungi hutan sekaligus pelaku ekonomi yang tangguh di daerah Berau,” ujar Maria, Jakarta, Rabu (26/11/2025).
YKAN menilai praktik budidaya kakao berkelanjutan dapat menjadi solusi ekonomi hijau di daerah berhutan. Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, menjelaskan Indonesia menghadapi tantangan menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan konservasi hutan. Menurutnya, pendekatan berbasis masyarakat seperti Perhutanan Sosial dan pengelolaan kakao berkelanjutan terbukti menjanjikan di sejumlah wilayah Berau.
Baca Juga: Maybank Finance (BIIF) Jajakan Obligasi Rp1,25 Triliun, Bunga hingga 5,85%
"Selama tiga tahun ke depan, dengan dukungan dari Maybank Indonesia, kami menargetkan dapat memberikan manfaat bagi 100 perempuan penerima manfaat langsung dan 500 masyarakat untuk dapat terlibat aktif dalam pengambilan keputusan hijau. Selain itu, kerja sama ini diharapkan juga dapat melindungi setidaknya 100 ha hutan di wilayah Kampung Merasa, dari alihfungsi lahan,” papar Herlina.
Produk kakao fermentasi Merasa dikenal memiliki cita rasa khas yang diminati pasar artisan. Kepala Penjualan Pipiltin Cocoa, Riza Amala, menyebut kakao Merasa telah diangkat sebagai single origin sejak 2022. Namun, pasokan belum stabil akibat keterbatasan kemampuan pascapanen dan gangguan produksi saat banjir.
Perwakilan petani, Irmaya Banewang, berharap pendampingan yang diberikan tahun ini dapat meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi secara konsisten.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ida Umy Rasyidah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: