Menteri Koperasi hingga Rocky Gerung Dorong Penguatan Gerakan Koperasi dan Buruh

Musyawarah PT Yamaha Music Manufacturing Indonesia (YMMI) menjadi sorotan setelah dihadiri sejumlah tokoh buruh dan figur nasional, termasuk pengamat sosial-politik Rocky Gerung dan Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyampaikan bahwa pemerintah tengah mendorong perubahan paradigma ekonomi dari orientasi kapitalistik menuju pendekatan kerakyatan.

Baca Juga: Transaksi Tembus 15 Kg, ShariaCoin Ajak BPR dan Koperasi Kembangkan Produk Emas Digital Syariah

“Pergeseran paradigma ini telah digariskan Presiden Prabowo. Ini adalah tugas ideologis yang diberikan Presiden kepada saya, dan dengan dukungan penuh beliau, berbagai hambatan dapat diatasi,” ujar Ferry, dilansir Senin (1/12).

Ia menegaskan bahwa masyarakat desa harus lebih produktif melalui koperasi. Pemerintah, kata dia, mendorong pembentukan Koperasi Desa Merah Putih sebagai wadah produksi, distribusi, hingga layanan simpan pinjam guna mengurangi ketergantungan pada rentenir.

“Koperasi ini akan dilengkapi lebih dari 80 ribu gudang dan outlet penjualan dengan fasilitas penyimpanan hasil panen, termasuk sayuran, buah, dan ikan untuk desa pantai,” jelasnya.

Rocky Gerung: Perjanjian Kerja adalah Perjanjian Sosial

Rocky Gerung dalam pemaparannya menyampaikan bahwa hubungan buruh dan pengusaha tidak hanya berbasis ekonomi, melainkan juga merupakan perjanjian sosial. Menurutnya, rasa keadilan sosial harus menjadi aspek yang diutamakan.

“Jika rasa keadilan tidak dirasakan, perjanjian itu dapat dibatalkan oleh protes sosial dari kaum buruh,” tegas Rocky.

Ia sejalan dengan pandangan Menteri Koperasi mengenai pentingnya gerakan koperasi. Rocky menilai koperasi dan buruh adalah bagian dari gerakan sosial yang dapat mengubah paradigma pembangunan dari orientasi individual kapitalistik menuju sistem yang lebih kerakyatan atau sosialistik.

Terkait kebijakan ekonomi nasional, Rocky menanggapi pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Sadewa yang mendorong pemulihan ekonomi tanpa membebani rakyat dengan pajak tambahan. Menurut Rocky, kebijakan tersebut harus disertai kemampuan pemerintah menghadirkan optimisme.

“Harapan itu muncul dari kebijakan yang menumbuhkan industri secara sehat, bukan menjadi bancakan politik. Industri adalah motor pertumbuhan, dan koperasi harus berdiri sebagai entitas penuh, bukan sekadar catatan kaki dari industrialisasi,” tutur Rocky.

Baca Juga: Koperasi Nelayan Jadi Pengelola dan Penggerak Ekonomi Pesisir

Adapun acara ini juga dihadiri Presiden Direktur YMMI Kenichi Tsucia, Direktur SDM Chilmar, serta Ketua PUK LEM SPSI YMMI, Gora Alfred FM. Sejumlah tokoh buruh dari berbagai organisasi turut hadir, di antaranya Wahidin (PPMI), Sunarno (KASBI), Rudi HB Daman (GSBI), Sunarti (SBSI 92), dan Jumhur Hidayat (KSPSI).