Kredit Foto: Istimewa
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) melaporkan kinerja solid pada kuartal III 2025 dengan pertumbuhan pendapatan dan peningkatan portofolio bisnis midstream. Perseroan membukukan pendapatan USD 196 juta atau naik dari USD 189,7 juta pada periode sama tahun lalu, sementara laba bersih tercatat USD 24,1 juta, meningkat 9% secara tahunan. Pertumbuhan ini dipicu efisiensi operasional, optimalisasi aset, serta kontribusi merata dari seluruh lini usaha.
Meskipun demikian, laba yang diatribusikan kepada entitas induk turun menjadi USD 17,8 juta dari sebelumnya USD 19,4 juta. Penyesuaian tersebut terjadi akibat divestasi sebagian kepemilikan RAJA pada PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) seiring dengan pelaksanaan IPO RATU pada awal 2025. Langkah divestasi dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan dan memusatkan strategi pada bisnis inti yang dinilai lebih prospektif.
Baca Juga: IHSG Hari Ini Ditutup Meroket ke Level 8.602, Saham BUMI hingga RAJA Jadi Buruan!
Direktur Utama PT Rukun Raharja Tbk, Djauhar Maulidi, menyatakan bahwa capaian hingga kuartal III 2025 selaras dengan proyeksi kinerja tahunan. “Hingga Kuartal III 2025, kinerja Perseroan terus menunjukkan konsistensi dan berada dalam jalur yang sesuai dengan proyeksi kami. Dengan capaian ini, manajemen optimistis dapat menuntaskan target kinerja tahun 2025 dengan hasil yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Pada periode yang sama, penyerapan capex mencapai USD 56 juta. Dana tersebut dialokasikan untuk proyek strategis Perseroan, antara lain pembangunan kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan; pembangunan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda; serta pembiayaan akuisisi Hafar Group. Seluruh proyek ini masuk dalam fokus RAJA untuk memperkuat kapabilitas midstream sebagai pendorong utama pertumbuhan.
Baca Juga: Happy Hapsoro Borong Saham Pakuan (UANG) Senilai Rp109,36 Miliar
Aksi korporasi besar terjadi pada kuartal III 2025 saat RAJA menyelesaikan akuisisi Hafar Group, perusahaan berpengalaman di bidang Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) dan jasa pelayaran lepas pantai. Akuisisi tersebut memperluas kapasitas RAJA dalam pengembangan infrastruktur gas dan layanan offshore, sejalan dengan strategi perluasan portofolio midstream.
Ke depan, kinerja Perseroan diperkirakan menguat melalui kontribusi tambahan dari proyek EPCI di Ubadari, Papua Barat, serta mulai beroperasinya kompresor di Sengkang pada kuartal IV 2025. Kedua inisiatif tersebut diyakini memberikan dorongan signifikan bagi peningkatan pendapatan dan profitabilitas hingga akhir tahun.
Laporan keuangan RAJA menunjukkan peningkatan pada sejumlah indikator utama. Laba kotor naik menjadi USD 56,2 juta dari USD 51,4 juta pada kuartal III 2024, sementara laba operasi bertambah dari USD 37,5 juta menjadi USD 40,5 juta. Laba sebelum pajak juga meningkat menjadi USD 37 juta dari USD 35 juta. Secara keseluruhan, indikator keuangan ini mencerminkan momentum pemulihan berkelanjutan di tengah dinamika sektor energi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: