Hadir di JAFF Market 2025, Pemprov DKI Jakarta Makin Serius Wujudkan Misi ‘The City of Cinema’
Kredit Foto: Istimewa
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pertama kalinya berpartisipasi aktif dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) Market 2025. Hal ini sesuai dengan misi "The City of Cinema" Kota Jakarta, yang mendorong minat dan meyakinkan sineas nasional maupun internasional untuk menjadikan Jakarta sebagai pilihan utama dalam proses produksi film.
Selama tiga hari kegiatan JAFF Market, Pemprov DKI Jakarta intensif melakukan berbagai kegiatan kolaboratif, mulai dari menjalin kemitraan strategis, menggelar dialog dengan pelaku industri, hingga meresmikan kerja sama produksi film.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Jakarta Experience Board (JXB), telah meresmikan Memorandum of Understanding (MoU) dengan dua rumah produksi ternama, yaitu Palari Films dan Wahana Kreator.
Kerja sama ini secara konkret mengukuhkan rencana produksi film skala besar oleh kedua rumah produksi tersebut yang akan dilaksanakan di berbagai lokasi Jakarta pada tahun 2026. Palari Films menegaskan kesiapan dengan menyiapkan tiga judul film yang akan menjadi bagian dari proyek tersebut. Di sisi lain, Wahana Kreator yang memiliki berbagai pengalaman produksi film di Jakarta juga memastikan rangkaian filmnya siap masuk tahap produksi di Jakarta.
Baca Juga: Kadin DKI Jakarta Rayakan HUT ke-58, Perkuat Kolaborasi dan Dorong Ekonomi Menuju Kota Global
MoU yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Jakarta Tourisindo (Perseroda) / Jakarta Experience Board (JXB) ,Yunn Bali Mohammad Yusuf, menegaskan bahwa JXB akan memfasilitasi perizinan untuk kedua rumah produksi, seperti perizinan berbagai fasilitas lokasi di Jakarta, termasuk akses ke sarana transportasi kota serta situs-situs budaya dan sejarah yang dikelola Pemprov DKI Jakarta.
Penandatanganan MoU ini membuka potensi besar dalam kemudahan proses produksi film di Jakarta. Kemudahan akses dan birokrasi dengan sistem single gateway ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya logistik produksi, mendorong investasi produksi film, serta membangun pertumbuhan berkelanjutan ekosistem film di Jakarta.
Selain itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Jakarta Film Week mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama perwakilan Singapore Film Commission dan Hubert Bals Fund pada Sabtu, 29 November 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian partisipasi Pemprov DKI Jakarta dalam JAFF Market 2025 yang berlangsung pada 29 November hingga 1 Desember 2025. FGD tersebut dihadiri oleh Festival Director Jakarta Film Week Rina Damayanti, Dewan Pengawas Badan Perfilman Indonesia (BPI) Alex Sihar, serta perwakilan Jakarta Experience Board (JXB), Jakarta Film Week (JFW), dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Agenda ini merupakan salah satu langkah untuk mempertajam pembentukan Komisi Film Jakarta yang kini masih dalam tahap penyempurnaan.
Jakarta menyadari pentingnya lembaga otoritatif yang khusus menangani kebutuhan produksi film. Maka dari itu, agar Komisi Film Jakarta dapat mengakomodir ragam kebutuhan produksi film nasional dan internasional di kota Jakarta, diperlukan persiapan matang dalam berbagai aspek, salah satunya pendanaan/insentif, kepastian hukum, perizinan satu pintu, serta adanya data lokasi syuting yang lengkap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: