Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Kementerian Perhubungan, Korlantas Polri, dan Kementerian Pekerjaan Umum menata ulang rute pelabuhan penyeberangan untuk menjaga kelancaran arus barang selama puncak mobilitas Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Adapun pengalihan jalur diterapkan di lintasan Jawa–Sumatra maupun Jawa–Bali berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Penyeberangan.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Aan Suhanan, mengatakan pengalihan rute diperlukan untuk memecah kepadatan.
“Beberapa pelabuhan pendukung juga kami siapkan untuk membantu memecah kepadatan kendaraan dan mencegah terjadinya penumpukan di satu lokasi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Baca Juga: Kemenhub Dorong Integrasi Data Lintas Lembaga untuk Percepat Zero ODOL 2027
Untuk lintasan Merak–Bakauheni, kendaraan golongan II, III, dan VIb diarahkan melalui Pelabuhan Ciwandan menuju Wika Beton.
Sementara, mobil barang golongan VII, VIII, hingga IX dialihkan ke lintasan BBJ Bojonegara–Muara Pilu. PT Krakatau Bandar Samudera (Cilegon) menuju Pelabuhan Panjang dioperasikan secara opsional apabila terjadi antrean di Ciwandan maupun BBJ.
Arah sebaliknya, dari Sumatra ke Jawa, kendaraan golongan VII hingga IX dari Muara Pilu diarahkan menuju Bojonegara.
Adapun pelabuhan Panjang juga menjadi opsi tambahan untuk mengurai kepadatan apabila antrean meningkat di Bakauheni.
Untuk rute Jawa–Bali, lintasan Jangkar–Lembar dan trayek laut Tanjung Wangi–Gilimas dibuka sebagai rute alternatif kendaraan barang golongan VII hingga IX sepanjang 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026. Dermaga Bulusan dapat beroperasi sebagai pelabuhan tambahan apabila terjadi lonjakan kendaraan akibat cuaca ekstrem.
Aan menyebut, pengaturan juga mencakup pemeriksaan tiket dan delaying system agar kendaraan yang dialihkan tidak menumpuk di pelabuhan utama.
“Dalam SKB ini juga diatur soal penundaan perjalanan (delaying system), pemeriksaan tiket, hingga buffer zone menuju Pelabuhan Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk,” jelasnya.
Baca Juga: Kemenhub Siapkan Operasi Nataru Lebih Awal, Tekan Biaya Logistik
Selain itu, pengaturan akses tiket pun turut diperketat. Untuk Merak dan Bakauheni, radius pembelian tiket dibatasi beberapa kilometer dari titik pelabuhan terluar untuk menghindari antrean di sekitar area keberangkatan.
Aan menambahkan, keputusan operasional pelabuhan pendukung seperti Ciwandan, BBJ Bojonegara, Muara Pilu, Panjang, Tanjung Wangi, dan pelabuhan perusahaan akan dievaluasi sesuai kondisi lapangan.
“Setiap penundaan atau perubahan jadwal akan diumumkan secara terbuka kepada masyarakat dan calon penumpang,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Azka Elfriza
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: