Kredit Foto: Pollux Investments
PT Pollux Hotels Group Tbk (POLI) memutuskan menahan rencana pembangunan hotel baru hingga tahun depan. Keputusan strategis ini diambil manajemen untuk menjaga stabilitas operasional di tengah pemulihan ekonomi 2025 yang dinilai belum merata dan masih dibayangi volatilitas sektor properti.
Direktur Utama POLI, Handojo Koentoro Setiadi, menyampaikan bahwa perseroan tetap memiliki ambisi pertumbuhan, namun ekspansi fisik harus mempertimbangkan kemampuan pasar dalam menyerap proyek baru.
“Kita ingin berkembang terus, tetapi kita harus melihat apakah market masih bisa menyerap atau harus kita hold dulu sambil menguatkan properti yang sudah ada,” ujarnya, dalam paparan publik di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Baca Juga: JSPT Perluas Portofolio, Bangun Hotel di Phuket Tahun Depan
Manajemen menilai sejumlah indikator ekonomi 2025 belum berada pada titik ideal untuk memperluas portofolio, sehingga pendekatan konservatif diperlukan guna mengurangi risiko investasi. Namun demikian, POLI melihat tanda-tanda pemulihan yang didorong oleh kebijakan fiskal pemerintah dan stimulus konsumsi yang masih berjalan.
Perseroan berharap keberlanjutan program tersebut dapat mempercepat perbaikan daya beli masyarakat dan berdampak positif terhadap sektor perhotelan serta pusat perbelanjaan—dua lini bisnis utama perusahaan.
Handojo menambahkan, koordinasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, termasuk inisiatif promosi seperti great sale, membuka peluang peningkatan arus kunjungan ke aset-aset properti POLI.
Baca Juga: Bisnis Hotel Wajib Tahu, Ini Tiga Destinasi Utama Wisatawan Indonesia di 2026
Memasuki momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), POLI memproyeksikan kenaikan okupansi hotel dan kunjungan mal. Berdasarkan data beberapa tahun terakhir, tingkat hunian hotel Pollux tercatat bisa mencapai 100–200 persen pada puncak musim libur.
“Biasanya mulai pertengahan minggu kedua dan ketiga menjelang Nataru, okupansi sudah terlihat meningkat, termasuk kunjungan ke mal-mal kami,” ujar Handojo.
Hingga kuartal III 2025, POLI menunjukkan kinerja yang solid. Pendapatan perusahaan tercatat mencapai Rp479,35 miliar, melonjak dari Rp276,47 miliar pada periode yang sama 2024. Laba bersih pun meningkat tajam menjadi Rp66,23 miliar, dibandingkan Rp10,31 miliar pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini ditopang kontribusi stabil dari seluruh segmen usaha. Unit developer mencatat pendapatan Rp209,53 miliar, pusat perbelanjaan Rp161,31 miliar, segmen hotel Rp85,33 miliar, dan lini badan pengelola Rp23,16 miliar. Komposisi pendapatan tersebut menunjukkan diversifikasi bisnis yang lebih seimbang di tengah ketidakpastian pasar properti.
POLI menegaskan bahwa penundaan ekspansi merupakan langkah strategis untuk menjaga kesehatan finansial dan memaksimalkan kinerja aset eksisting. Manajemen akan terus memantau dinamika pasar sebelum mengeksekusi rencana pembangunan hotel baru pada 2026, ketika pemulihan ekonomi diperkirakan lebih kuat.
Dengan disiplin investasi dan fokus pada momentum musiman akhir tahun, POLI berharap dapat mempertahankan tren pertumbuhan sekaligus mempersiapkan diri memasuki fase ekspansi berikutnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: