Harga Emas Meroket Naik, Perak Cetak Rekor Lagi!

Harga emas menguat pada perdagangan di Kamis (11/12). Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga sebesar seperempat poin, yang mendorong pelemahan dolar dari Amerika Serikat (AS).

Harga spot gold tercatat naik 1,2% menjadi US$4.280,08. Sementara itu, emas berjangkaditutup menguat 2,1% menjadi US$4.313.

Baca Juga: Negara Ini Luncurkan Token Emas Berbasis Solana

Kenaikan lebih tajam terjadi pada perak. Harga spot silver meroket hampir 4% menjadi US$64,22. Logam mulia lain juga bergerak naik, dengan platinum menguat 2,5% ke US$1.697,61 dan palladium naik 1,1% ke US$1.492,55.

“Perak tampaknya menarik emas ikut naik, dan juga mendorong platinum serta palladium, saat ini ada momentum besar yang menggerakkan pasar,” ujar Analis Marex, Edward Meir.

Dolar melemah ke posisi terendah delapan pekan terhadap sekeranjang mata uang utama, membuat emas yang dihargakan dalam dolar lebih terjangkau bagi pembeli di luar negeri.

“Inflasi sebenarnya belum turun ke target 2% The Fed. Jadi ketika suku bunga diturunkan di tengah inflasi yang masih belum ideal, itu sangat bullish untuk emas,” ungkap Meir.

The Fed pada pertemuan terbarunya kembali memangkas suku bunga untuk ketiga kali berturut-turut, namun memberi sinyal kemungkinan jeda dalam pemotongan berikutnya sambil memantau pasar tenaga kerja dan inflasi yang masih relatif tinggi.

Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas, karena aset ini tidak memberikan imbal hasil.

Adapun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terus mendorong suku bunga lebih rendah sejak awal masa jabatan keduanya. Calon ketua The Fed berikutnya diperkirakan akan sejalan dengan pandangan tersebut, dengan kandidat terkuat adalah Penasihat Ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett.

Baca Juga: Gandeng Pegadaian dan Deutsche Bank, Mandiri Investasi Siap Luncurkan ETF Emas Tahun Depan

Investor kini menunggu rilis data non-farm payrolls yang dijadwalkan pada 16 Desember.