Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        PTPP Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Aceh–Sumut

        PTPP Percepat Pemulihan Infrastruktur Pascabencana Aceh–Sumut Kredit Foto: PTPP
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mempercepat pemulihan infrastruktur pascabencana hidrometeorologi di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara dengan memulihkan akses jalan dan jembatan vital agar konektivitas masyarakat dan logistik segera kembali normal. Sejak hari pertama kejadian, PTPP mengerahkan sumber daya lapangan untuk menangani titik-titik terdampak secara paralel dan bertahap sepanjang Desember 2025.

        Perusahaan mengerahkan lebih dari 46 personel lapangan yang didukung alat berat, termasuk excavatorbulldozercrane60 ton, dump truck, hingga chainsaw. Penanganan difokuskan pada pembukaan akses darurat, pembersihan material longsor, dan pengamanan lereng untuk memastikan jalur aman dilalui.

        Di Aceh, kerusakan tercatat kompleks dan tersebar pada ruas Bireuen–Bener Meriah–Takengon sepanjang 103 kilometer. Akses terputus akibat rusaknya Jembatan Teupin Mane dan sejumlah jembatan lain, yakni Jembatan Enang-Enang, Weihni Rongka, Weihni Rongka II, Jamur Ujung, dan Alue Kulus. Longsor besar juga terjadi di beberapa titik, antara lain STA 15+700, 19+800, 22+100, dan 49+000.

        Baca Juga: PTPP Garap Sekolah Rakyat Bengkulu, Nilai Proyek Rp502 Miliar

        Dalam kondisi darurat tersebut, PTPP menyelesaikan pemasangan jembatan Bailey sebagai pengganti sementara Jembatan Teupin Mane dalam 12 hari. Jembatan ini menjadi penghubung penting Kabupaten Bireuen dengan Kabupaten Bener Meriah, Takengon, dan wilayah tengah Aceh, sekaligus bagian dari jalur darat Medan–Banda Aceh melalui Bireuen. Pulihnya jembatan memulihkan mobilitas orang dan barang, termasuk distribusi hasil perkebunan.

        Sementara itu, pada ruas utama Aceh Tamiang–Medan, dua titik longsor dengan total panjang sekitar 405 meter ditangani melalui penggalian, pembersihan material, dan pembentukan jalur sementara. PTPP memastikan jalur tersebut kembali dapat dilalui dua arah secara bertahap pada periode 5–15 Desember 2025.

        Di Sumatera Utara, penanganan difokuskan pada ruas strategis Batas Aceh–Saragih–Manduamas–Barus, Sibolga–Barus, Tarutung–Sipirok, hingga Padang Sidempuan. Tercatat 11 titik longsor serta beberapa jembatan terdampak, termasuk Jembatan Aek Sibundong yang menjadi akses antarkawasan. Pekerjaan meliputi pembersihan material, galian, penimbunan, perapian badan jalan, dan proteksi lereng.

        Progres signifikan terlihat di sejumlah titik, antara lain STA 12+400, STA 4+400, kawasan Hajoran, serta ruas Sibolga–Sorkam–Barus, seiring pelaksanaan pekerjaan lapangan secara paralel untuk mempercepat pemulihan konektivitas.

        Baca Juga: PTPP Amankan Tiga Proyek Strategis Pemerintahan di IKN

        Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo menyatakan penanganan dilakukan dengan mengutamakan keselamatan dan kebutuhan warga. “Kami memahami bahwa infrastruktur bukan sekadar jalan dan jembatan. Ini adalah akses bagi masyarakat untuk kembali ke rumah, menuju sekolah, mencari penghidupan, dan mendapatkan bantuan. Karena itu, tim PTPP bekerja tanpa henti di lapangan agar jalur-jalur utama dapat kembali berfungsi dengan aman,” ujar Joko.

        Upaya tanggap darurat dan pemulihan tersebut merupakan bagian dari Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan. Program ini diarahkan untuk memulihkan akses dasar—mulai dari jalur evakuasi dan distribusi logistik hingga mobilitas warga—agar aktivitas sosial dan ekonomi dapat berjalan kembali.

        “Kami percaya pemulihan infrastruktur adalah fondasi awal agar masyarakat dapat bangkit dan kembali bergerak. PTPP akan terus hadir, bekerja, dan mendampingi proses pemulihan ini sampai tuntas,” tutup Joko.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: