Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        BI Ungkap Kredit Nganggur di Bank Tembus Rp2.509,4 Triliun

        BI Ungkap Kredit Nganggur di Bank Tembus Rp2.509,4 Triliun Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Bank Indonesia (BI) mencatat nilai fasilitas pinjaman yang belum dicairkan atau undisbursed loan mencapai Rp2.509,4 triliun pada November 2025. Jumlah tersebut setara 23,18% dari plafon kredit yang tersedia. 

        Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan bahwa tingginya angka undisbursed loan karena lemahnya Permintaan kredit. 

        “Fasilitas pinjaman yang belum dicairkan (undisbursed loan) pada November 2025 masih besar, yaitu mencapai Rp2.509,4 triliun atau 23,18% dari plafon kredit yang tersedia,” kata Perry dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Rabu (17/12/2025).

        Baca Juga: BI Guyur Insentif Sebesar Rp388 triliun Hingga Desember 2025

        Pada Oktober 2025, BI melaporkan kredit nganggur di bank sebesar Rp2.450,7 triliun atau setara 22,97% dari plafon kredit. Sehingga nilai undisbursed loan alami kenaikan Rp58,7 triliun.

        Sementara itu, pertumbuhan kredit pada November 2025 sebesar 7,74% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka tersebut naik tipis dari bulan sebelumnya sebesar 7,36% (yoy). 

        Perry menilai, permintaan kredit terindikasi belum kuat dipengaruhi oleh perilaku wait and see dari pelaku usaha, optimalisasi pembiayaan internal oleh korporasi, serta penurunan suku bunga kredit yang masih lambat. 
        Baca Juga: BI Ungkap Kredit Perbankan Naik Tipis Hanya 7,74% di November 2025

        Sehingga, BI meminta perbankan menurunkan suku bunga kredit lebih cepat setelah mencatat penurunan yang terbatas hanya 24 basis poin (bps) di November 2025. 

        “Penurunan suku bunga kredit perbankan cenderung lebih lambat dan karenanya perlu terus didorong, yaitu sebesar 24 bps dari 9,20% pada awal 2025 menjadi sebesar 8,96% pada November 2025,” kata Perry

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Cita Auliana
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: