WE Online, Jakarta-Sekitar 10.500 orang mengikuti jalannya upacara peringatan Bela Negara yang dilaksanakan di Silang Monas, Jakarta, Sabtu, terdiri dari personel TNI/Polri, Kemhan, kementerian/lembaga, kalangan profesional, ormas, menwa, pelajar, mahasiswa dan pramuka.
"Upacara Peringatan Hari Bela Negara secara nasional dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia oleh pemerintah daerah dan instansi pemerintah serta komponen masyarakat lainnya," kata Kepala Pusat Komunikasi dan Publik Kemhan, Brigjen TNI Djundan Eko Bintoro di Jakarta, Sabtu.
Peringatan bela negara mengacu pada peristiwa sejarah 67 tahun lalu saat Belanda melakukan Agresi Militer II tanggal 19 Desember 1948. Pada saat itu Presiden Soekarno memberi mandat kekuasaan kepada Syafruddin Prawiranegara di Sumatera Barat untuk menjalankan Pemerintahan guna mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Disaat Belanda mengumumkan kepada dunia bahwa Indonesia sudah tidak ada lagi, Sjafruddin Prawiranegara berjuang mempertahankan keutuhan NKRI dengan menyuarakan masih tegaknya NKRI. Guna mengenang peristiwa 19 Desesember 1948 tersebut, maka melalui Kepres No. 28 tahun 2006, tanggal tersebut diperingati sebagai?'Hari Bela Negara'.
Upacara Peringatan Hari Bela Negara ke-67 di tingkat?pusat dengan inspektur upacara Wakil Presiden RI Jusuf Kalla itu dihadiri Pejabat Negara, para Menteri Kabinet kerja, tokoh masyarakat dan tokoh adat dengan komandan upacara Dede Jusuf.
Sebagai puncak peringatan Hari Bela Negara ke-67 tahun 2015, pada hari Minggu (20/12) diadakan acara Gerak Jalan Sehat Bela Negara oleh Kemhan bersama kementerian/lembaga serta komponen masyarakat lainnya dan sepeda santai atau fun bike.
Pada hari yang sama di lapangan apel Setjen Kemhan juga diadakan lomba mewarnai dan menggambar Bela Negara yang diikuti oleh 2.000 anak-anak Sekolah Dasar sekaligus menanamkan semangat juang? pahlawan dalam upaya bela negara.
Sekjen Kementerian Pertahanan (Kemhan) Letjen TNI Ediwan Prabowo sebelumnya, mengatakan peringatan Hari Bela Negara ini dirayakan setiap tahun sebagai wujud dari penghayatan semangat juang dan cinta Tanah Air.
Menurut Ediwan, peserta upacara merupakan masyarakat dari berbagai lapisan, lingkungan permukiman seperti, karang taruna, ormas.
Berbeda dengan peringatan tahun-pada tahun sebelumnya, kata dia, pada peringatan kali ini seluruh kader pembina bela negara akan ikut serta mengikuti upacara.
"Secara umum tidak ada bedanya. Hanya yang membedakan, peringatan kali ini kita menunjukkan adanya kader yang sudah dididik program bela negara," katanya.
Ediwan menyebutkan ada lima sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yakni, cinta kepada Tanah Air, rela berkorban untuk nusa dan bangsa, yakin akan kebenaran ideologi Pancasila, sadar berbangsa dan bernegara serta memiliki kemampuan awal bela negara baik psikis maupun fisik.
Kemhan melihat sudah saatnya program Bela Negara menjadi ikon dalam pertahanan negara, khususnya dalam rangka revolusi mental.
Menurut Ediwan, agar gaung Bela Negara semakin dikenal masyarakat pihaknya terus melakukan sosialisasi melalui berbagai media seperti, seminar, kunjungan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: