Bela negara perlu ditanamkan dan dikembangkan di setiap perguruan tinggi di Indonesia, kata Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Sari Bahagiarti.
"Hal itu karena peningkatan pemahaman cinta tanah air, pembelaan, dan pengawalan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta pembangunan nasional oleh masyarakat terdidik sangat penting," katanya di kampus UPN Veteran Yogyakarta, Jumat (22/9/2017).
Ia mengatakan bahwa geografis Indonesia di antara dua benua dan dua samudra menjadikan negeri ini berada di posisi strategis karena berada di jalur perdagangan dan pelayaran internasional.
"Keadaan itu menjadikan Indonesia rentan terhadap sengketa perbatasan dan ancaman keamanan. Menghadapi ancaman kedaulatan negara tersebut diperlukan strategi penangkal berupa 'hard power' (perang) dan 'soft power' (diplomatik)," katanya.
Menurut dia, perkembangan zaman, kemajuan teknologi, dan pesatnya arus globalisasi berimplikasi pada perkembangan peperangan modern dalam bentuk "asymetric warfare" dan "proxy war" maupun ancaman nonmiliter, seperti korupsi, narkoba, radikalisme, dan terorisme.
Segala bentuk ancaman tersebut, kata dia, perlu dihadapi oleh seluruh komponen bangsa, di antaranya peran serta perguruan tinggi dalam bentuk "smart power".
"Keberadaan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan mampu menjadi Kawah Candradimuka bagi calon-calon intelektual, generasi penerus berkualitas, dan pemimpin bangsa yang sanggup menjadi penangkal segala bentuk ancaman," kata Sari.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait:
Advertisement