WE Online, Balikpapan - Hampir 40 ribu pelanggan PDAM kota Balikpapan mulai hari ini, Senin (15/2/2016), hingga Rabu mendatang (17/2/2016), tidak mendapatkan layanan air bersih secara maksimal. Hal itu karena PDAM memberlakukan sistem distribusi secara bergantian akibat penyusutan air baku di Waduk Manggar.
"Hari ini kita mulai lakukan distribusi bergilir. Pelanggan di IPAM Batu Ampar tidak bisa kita layani hingga tiga hari ke depan. Jadi, bergantian per tiga hari. Mulai hari ini yang kita layani IPAM Kampung Damai," ungkap Dirut PDAM Balikpapan Haidir Effendi di Balikpapan, Senin (15/2/2016).
Haidir menegaskan distribusi air secara bergiliran tersebut tak bisa diartikan bahwa pelanggan di IPAM Damai ataupun Batu Ampar akan mendapat aliran air selama tiga hari.
"Jadi, ini dilakukan untuk pemerataan dan keadilan, seperti IPA Kampung damai dari tiga hari operasi itu, satu hari air mengalir untuk pelanggan yang ada di dataran bawah, hari kedua air mengalir untuk pelanggan yang berada di dataran tinggi, dan hari ketiga untuk pelanggan berada jauh dari IPAM PDAM," terangnya.
"Jadi, tidak harus tiga hari dapat aliran air, minimal dalam tiga hari itu semuanya dapat. Supaya adil kita setting daerah dekat itu hari pertama. Itu pengaturan dilakukan manual. Kalau tidak seperti itu tidak kebagian yang jauh, yang dekat pasti borong. Kita upayakan pemerataan," sambungnya.
Ditanya sampai kapan kondisi ini berlangsung, Haidir mengatakan bahwa hal tersebut sangat bergantung pada curah hujan. Jika tidak ada curah hujan deras dalam waktu ini, imbuhnya, maka distribusi bergilir bisa berlangsung hingga akhir Maret mendatang. Dari informasi BMKG, kata Haidir, sampai akhir Maret ini tidak terjadi curah hujan tinggi.
"Pengaruh iklim El Nino ini. Kondisi bisa sampai akhir Maret," tandasnya.
Dengan pola distribusi bergiliran ini maka ketersedian air baku Waduk Manggar dapat bertahan hingga 24 hari.
"Kalau kita enggak bergiliran distirbusi air maka ketersediaan air hanya sisa 11 hari. Kalau bergantian seperti ini? tahan 24 hari," ujarnya.
Sementara mengenai rencana PDAM Balikpapan memanfaatkan sumber air dari empat bendali di Balikpapan, Haidir Effendi mengatakan bahwa secara teknis PDAM belum siap karena butuh peralatan yang mendukung. Sementara PDAM belum memiliki sistem mobile untuk pengolahan air.
"Teknis kita belum siap. Bendali itu kan air limbah masuk juga di situ jangan sampai ini masuk malah meracuni masyarakat. Jadi, kita teliti dulu kualitasnya. Kuantitas juga belum cukup. Kita tidak punya pengolahan mobile jadi harus masuk ke instalasi dulu. Kalau pasang pipa itu tidak sebentar. Itu masih lama," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: