WE Online, Jakarta - Perusahaan yang melakukan bisnis pemanfaatan hasil hutan kayu, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) berencana menambah modal melalui pelaksanakan Penawaran Umum Terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue.
Dalam prospektus BTEK, disebutkan bahwa dari right issue perseroan akan menambah sebanyak 5.514.887.500 saham dengan harga Rp 1.000 ?per saham. Artinya, perseroan diprediksikan akan mengantongi dana segar sebesar Rp 5,51 triliun dari right issue.
Dana tersebut akan digunakan perseroan untuk membeli saham Perusahaan investasi asal Inggris yakni, Golden Harvest Cocoa Pte Ltd (GHPL) dari Golden Harvest Cocoa Ltd (GHCL), dan juga akan membayar utang covertible bonds GHPL ke GHCL yang sebesar US$ 39,78 juta. Jika masih ada sisa dana, perseroan akan gunakan untuk modal kerja.
Nantinya, setiap pemegang satu saham BTEK yang namanya tercantum dalam daftar pemegang saham pada tanggal 4 April 2015 memiliki lima HMETD di mana setiap satu HMETD memberikan hak pemegangnya untuk membeli satu saham baru yang ditawarkan. Sehingga rasio konversi saham lama dengan HMETD 1:5 dan dilusi kepemilikan seelah HMETD dilakukan sebesar 83,33 persen.
Sekedar informasi, GHPL merupakan induk perusahaan dari PT Golden Harvest Cocoa Indonesia. GHPL berdomisili di Singapura. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh GHPL saat ini bergerak di bidang investasi. Saat ini, saham BTEK dimiliki oleh PT ASABRI sebesar 18,13 persen, lalu Edi Suwarno Al Jap Sing 5,53 persen, dan publik 76,34 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: