Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dr Arifin Tak Sadarkan Diri di NTT, Ini Sebabnya

Warta Ekonomi -

WE Online, Yogyakarta - Dr. Arifin K Anwar (36 tahun) yang dievakuasi darurat medik melalui udara oleh tim Artha Graha Peduli (AGP) dari Bajawa, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Yogyakarta ternyata mengalami cedera kepala dan koma akibat terjatuh saat bersepeda di kawasan perbukitan Kabupaten Ngada, Pulau Flores.

"Cedera pas lagi sepedaan di bukit. Pas turunan ada kerikil-kerikil dan pasien berusaha rem dibantu kaki juga, namun sepedanya terjungkal ke depan," kata dr Graz Rimba, dokter dari Artha Graha Peduli yang memimpin evakuasi medik setibanya di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, Sabtu (21/5/2016).

Dr Graz Rimba mengatakan musibah yang menimpa dr Arifin tersebut terjadi pada hari Kamis (19/5/2016). "Pasien memakai helm, tapi tetap kepalanya kena benturan di dalam helmnya," cerita Graz yang membawa dr Arifin Anwar bersama isterinya, dr Agustina Puspasari, dari Bajawa ke Yogyakarta dengan pesawat ambulan udara Medevac jenis Bombardier Learjet 31A.

Disampaikan, pesawat ambulan udara tersebut mendarat di Bandara Adisucipto sekitar pukul 13.15 WIB dan dengan mobil ambulan langsung dibawa ke RS Dr. Sardjito.

"Kondisinya stabil selama dalam perjalanan dan kami pantau terus-menerus di dalam pesawat selama terbang," kata Graz.

Evakuasi medik ini, katanya, sangat darurat dilakukan karena pasien dalam keadaan intra cranium injury, yaitu cedera di kepala sehingga menyebabkan koma. Pasien dalam kondisi intra cranium injury harus dibantu dengan ventilator karena tidak bisa bernafas secara spontan.

"Nafasnya dibantu mesin istilahnya," kata dr Graz.

Pasien diserahterimakan oleh AGP kepada pihak keluarga dan RS Dr. Sardjito untuk perawatan lebih lanjut. Yang mewakili keluarga adalah istri dan ayah dari dr Arifin Anwar. Agustina Puspasari mengucapkan terima kasih banyak kepada tim AGP yang telah membantu mengevakuasi suaminya dari penyiapan pesawat hingga tertangani oleh tim medis di RS Dr Sardjito.

Dr Rukmono, selaku Direksi RS Sardjito juga mengucapkan penghargaan kepada AGP dan sangat apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh pihak AGP.

"Ini misi yang luhur tanpa pamrih membantu sesama dan perlu jadi contoh bagi yang lain," katanya.

Evakuasi medik ini merupakan yang kedua dilakukan oleh Artha Graha Peduli dalam program yang dinamakan Artha Graha Peduli Dokter. Sebelumnya, pada 26 November 2015 Tim AGP membantu evakuasi pasien atas nama dr Firman Budi beserta dua perawat Intan dan Ade yang terkena malaria di distrik Iwur pedalaman Papua. Dengan pesawat sewaan, ketiganya mendarat dengan selamat di Bandara Sentani, Jayapura.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: