Masyarakat di Maluku diimbau mewaspadai hujan ringan hingga lebat disertai petir yang berpotensi terjadi pada beberapa hari mendatang.
Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, di Ambon, Minggu (31/7/2016), mengatakan, hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di Laut Banda, Pulau Buru, Pulau Seram, Kepulauan Kei dan Kepulauan Tanimbar. Sedangkan, hujan intensitas sedang terjadi di Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah, kabupaten Buru, kabupaten Buru selatan, kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Hujan dengan intensitas ringan di kota Tual, kabupaten Maluku Tenggara, kabupaten Kepulauan Aru, kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).
Goerge juga mengimbau warga agar mewaspadai angin dengan kecepatan lebih dari 30 km/jam berpeluang terjadi di pulau Seram, Pulau Geser, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten SBB dan Kabupaten SBT.
Sedangkan angin dengan kecepatan 25 km/jam terjadi di Kota Tual, Kota Ambon, Kabupaten MTB, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Kepulauan Aru, Kabupaten Maluku Tenggara serta Kabupaten MBD.
Dia mengemukakan, kecepatan angin juga mempengaruhi tinggi gelombang mencapai 4 meter di kepulauan Tanimbar. Tinggi gelombang mencapai 2,5 meter terjadi di Laut Buru, Laut Seram, perairan Kepulauan Kei dan Laut Arafura.
"Kami telah mengingatkan kondisi cuaca ekstrem sejak awal melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sehingga itu hendaknya diperhatikan," kata George.
Dia juga mengharapkan para bupati dan wali kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan. Ant.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Advertisement