Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BMKG Dorong Industri Sawit Terapkan Praktik Berkelanjutan: Tekan Emisi GRK

BMKG Dorong Industri Sawit Terapkan Praktik Berkelanjutan: Tekan Emisi GRK Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koordinator Sub Bidang Informatif Gas Rumah Kaca Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Albert Christian Nahas, megungkapkan bahwa pihaknya selain dikenal sebagai sumber utama prediksi cuaca dan iklim, juga menyediakan informasi terkait emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Emisi GRK disebut merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap perubahan suhu udara dan penurunan kualitas udara di berbagai wilayah. Kualitas udara, kata dia, bervariasi di setiap lokasi tergantung pada tingkat emisi GRK.

Baca Juga: Permintaan Naik Tinggi, Harga Bibit Sawit Tercatat Meningkat

“Suhu udara dapat berubah akibat adanya emisi gas rumah kaca,” terang Albert dalam acara Workshop Jurnalis di Kantor BMKG, Senin (14/10/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit sedikit banyak berimbas besar pada peningkatan emisi GRK. Bisnis perkebunan sawit melibatkan berbagai tahap mulai dari pembukaan lahan, penanaman, hingga pengolahan hasil panen yang berpotensi menghasilkan polusi dan meningkatkan emisi GRK.

“Ekosistem bisnis perkebunan kelapa sawit inilah yang bisa menyebabkan polusi dan menghasilkan emisi GRK,” ucapnya.

Oleh sebab itu, dalam upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan tersebut, Albert menyarankan agar para pelaku bisnis sawit menerapkan praktik berkelanjutan yang bertujuan utnuk menyeimbangkan emisi GRK yang dihasilkan. 

Adapun salah satu contoh yang disarankan yakni pemanfaatan limbah sawit untuk menghasilkan energi terbarukan. Harapannya, minyak sawit yang dihasilkan bisa menjadi lebih ramah lingkungan.

Untuk diketahui, bisnis kelapa sawit kerap dituding sebagai salah satu penyumbang terbesar emisi GRK. Emisi GRK tersebut berkontribusi terhadpa kerusakan iklim di Indonesia. Akan tetapi, dengan berbagai upaya yang dilakukan seperti pengelolaan limbah sawit menjadi energi terbarukan, harapannya produktivitas minyak sawit tetapi tinggi sembari mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Baca Juga: Permintaan Naik Tinggi, Harga Bibit Sawit Tercatat Meningkat

Lebih lanjut, upaya ini kemudian mencerminkan pentingnya kolaborasi antara industri dan institusi seperti BMKG dalam menangani berbagai isu perubahan iklim sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem untuk masa depan yang lebih hijau.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: