Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KIARA Ingatkan Sumber Daya Ikan Diincar Asing

Warta Ekonomi, Jakarta -

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengingatkan meski pemerintah telah bertindak tegas terhadap kejahatan pencurian ikan di kawasan perairan nasional, tetapi sumber daya ikan dalam negeri masih diincar asing.

"Kekayaan sumber daya laut Indonesia diperebutkan oleh Tiongkok, Amerika Serikat, dan Rusia," kata Sekretaris Jenderal Kiara Abdul Halim kepada Antara di Jakarta, Jumat (5/8/2016).

Abdul Halim mengemukakan hal tersebut setelah ditanyakan komentarnya mengenai adanya rencana investor dari Rusia yang bakal membangun fasilitas pengolahan ikan di laut Natuna.

Sebagaimana diwartakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menyiapkan sejumlah investor asing yang digunakan untuk mengembangkan sektor pengolahan perikanan di kawasan perairan Natuna.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Kamis (4/8), menyebutkan, investor tersebut antara lain perusahaan dari Rusia yang disebut bakal membangun fasilitas pendingin atau "cold storage" untuk penyimpanan ikan yang ditangkap nelayan.

Investor asal Rusia tersebut, ujar Menteri Susi, bakal bekerja sama dengan pihak di dalam negeri seperti Perindo untuk mengelola komoditas perikanan.

Selain itu, Susi juga mengemukakan bahwa pemerintah bakal membangun antara lain rumah penahanan untuk mengatasi tindak penangkapan perikanan secara ilegal.

Di kawasan Natuna Kepulauan Riau pula, lanjutnya, juga bakal dibangun rumah susun dalam rangka agar kalangan nelayan yang beraktivitas di sana juga memiliki akomodasi di tempat tersebut.

Asosiasi nelayan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, menyatakan kesediaannya mencari ikan hingga ke Perairan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, sekaligus untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Keinginan pemerintah agar nelayan dari kawasan pantura bisa melaut ke Natuna, bisa direalisasikan dengan catatan keinginan nelayan juga dipenuhi," kata Ketua Asosiasi Nelayan Dampo Awang Bangkit Suyoto di Rembang, Rabu (3/8).

Bangkit Sutoyo mengatakan, selama melaut di Natuna, nelayan dari kawasan Pantai Utara meminta adanya jaminan keamanan selama melaut serta agar pemerintah memfasilitasi penjualan hasil tangkapan nelayan di pantai terdekat.

Sementara itu, nelayan tradisional di Provinsi Sumatera Utara diharapkan pindah untuk memanfaatkan potensi sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

"Nelayan kecil di Sumatera Utara rugi rasanya kalau tidak memanfaatkan dengan baik kekayaan laut yang terdapat di Natuna," kata Sekretaris DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Sumut, Pendi Pohan di Medan, Sabtu (30/7).

Untuk itu, ujar dia, nelayan Sumut yang berminat untuk pindah ke Natuna menangkap ikan dan sangat didukung, serta disambut baik agar kehidupan mereka yang selama ini memprihatinkan berubah menjadi baik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: