Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLTU Sluke Pastikan Telah Lakukan Penanganan Krisis Cepat

Oleh: ,

Warta Ekonomi, Jakarta -

PLTU Sluke memastikan pihaknya telah menerapkan prosedur penanganan kondisi emergency terkait dengan insiden kebocoran uap yang menyebabkan empat karyawan terluka.

General Manager PLTU Sluke Yudhy Bhagaskara mengatakan pihaknya memiliki komitmen kuat untuk mengimplementasikan prosedur keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja (K3). Ia menyampaikan insiden kebocoran uap yang melukai empat orang merupakan sebuah musibah yang tidak dikehendaki oleh karyawan maupun pihak manajemen PLTU Sluke.

"Penerapan K3 di lingkungan PLTU Sluke sudah dilakukan sejak PLTU berdiri. Namun musibah tetaplah musibah, kita tidak harapkan namun terjadi. Sesuai dengan prosedur penanganan kondisi emergency, kami segera melakukan evakuasi para karyawan yang terluka ke rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan penanganan medis," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (23/8/2016).

Yudhy Bhagaskara mengakui pihaknya merasa terkejut atas insiden tersebut. Ia menyampaikan pemeliharaan dan startup mesin pembangkit merupakan hal yang biasa dilakukan oleh karyawan.

"PLTU Sluke sudah berulang kali melakukan pemeliharaan dan startup mesin pembangkit untuk menjamin keandalan pasokan listrik. Standar prosedur operasional (SOP) perawatan mesin pun telah dijalankan, begitu juga tahapan-tahapan pemeliharaan telah dilalui secara prosedural dengan mengacu pada kaidah-kaidah K3, namun insiden masih terjadi," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pada saat itu pihaknya tidak lali untuk melakukan recovery unit sehingga mesin pembangkit dapat segera masuk ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Dipastikan, PLTU Sluke selalu melakukan upaya terbaik agar pembangkit tetap dapat memasok listrik sehingga pasokan listrik di Jawa-Bali tidak terganggu.

"Jika pada saat itu tidak segera dilakukan recovery unit mesin pembangkit maka Rembang bahkan Pulau Jawa dapat dipastikan akan terjadi pemadaman. Kami sedang berduka, namun kerja tidak boleh berhenti. Ini sudah menjadi konsekuensi kami bekerja di unit pembangkitan di mana pasokan energi listrik ke masyarakat tidak boleh berhenti," paparnya.

Yudhy mengharapkan keempat karyawan yang menjadi korban dalam insiden tersebut dapat segera pulih untuk kembali bekerja normal. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih karena penangan korban dan recovery unit dilakukan secara cepat dan baik.

"Unit sudah beroperasi kembali dan mudah-mudahan korban juga segera pulih," harapnya.

Sebelumnya, terjadi kebocoran uap saat sedang dilakukan proses startup mesin pembangkit sehingga mesin HPH terpaksa dimatikan (out service). Kemudian saat dilakukan upaya perbaikan terhadap kebocoran tersebut terjadi insiden yang mengakibatkan empat karyawan PLTU Sluke terluka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: