Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Tengah menyatakan industri batik di Jawa Tengah rata-rata masih dalam skala kecil.
"Memang harus diakui skalanya belum skala besar tetapi potensinya besar," kata Wakil Ketua Kadin Jateng Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya Heru Isnawan di Semarang, Rabu (31/8/2016).
Menurut dia, potensi tersebut harus digali baik itu oleh pemerintah, Kadin, maupun pengrajin atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Potensi ini mulai dari sisi desain, pasar, permodalan, hingga pengambilan risikonya," katanya.
Sebagai contoh, jika disain masih lemah maka penjualan tidak dapat optimal. Diakuinya, saat ini konsumen semakin cerdas dalam memilih keberagaman batik.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya memberikan pelatihan secara periodik. Dikatakannya, langkah tersebut merupakan tugas bersama baik pemerintah maupun Kadin.
Selain dari sisi disain, pelatihan yang diberikan juga dari sisi manajemen. Bagaimana pelaku usaha ini dapat mengelola keuangan sehingga dapat tertib administrasi.
"Selain itu, kami juga memberikan fasilitas di antaranya melaksanakan pameran dan menghubungkan pelaku usaha dengan lembaga jasa keuangan terkait dengan permodalan," katanya.
Sementara itu, dari sisi pemasaran pihaknya berharap agar pelaku UMKM tidak ragu untuk memperluas pasar mereka baik ke luar daerah maupun luar negeri.
"Jangan takut untuk mengikuti pameran-pameran karena melalui pameran ini penjualan lebih mudah dilakukan. Selain itu, dapat bertemu pembeli secara langsung dari berbagai daerah," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement