Penyebaran virus zika di kawasan Asia Tenggara perlu diselidiki dengan cermat, kata mantan menteri kesehatan Siti Fadilah Supari kepada pers di Jakarta, Selasa (6/9/2016).
"Apakah penyebarannya secara alamiah ataukah rekayasa manusia," katanya.
Menteri kesehatan pada 2004-2009 itu mengemukakan, kejadian outbreak swine flu Meksiko beberapa tahun lalu harus menjadi pelajaran yang berharga bagi negara-negara yang ekonominya sedang berkembang. Swine flu (flu babi) yang terjadi di Meksiko menimbulkan kerugian ekonomi nasional. Karena itu, sudah sewajarnya pemerintah Indonesia menganggap serius penyebaran virus zika ini di beberapa negara di Asia Tenggara.
"Apakah penyebaran virus zika terjadi secara alami atau rekayasa manusia hanya bisa diselidiki secara epidemiologi yang mendalam atau surveilance. Perjalanan penyakit ada kronologisnya yang logis sehingga jelas penyebarannya," katanya.
Selain mewaspadai dan mengantisipasi penyebarannya di Indonesia, pemerintah harus memberikan perhatian dan perlindungan, khususnya kepada ibu hamil agar tidak digigit nyamuk pembawa virus zika.
Dia mengatakan bahwa sebenarnya kasus zika di Asia Tenggara ini wajar karena iklimnya cocok dan ada nyamuk aedes aegepty yang bisa membawanya. Nyamuk ini sudah sangat familiar hidup termasuk di Indonesia karena biasanya nyamuk tersebut membawa virus demam berdarah atau virus chikungunya.
"Penyebarannya sama dengan demam berdarah. Bayangkan penularannya yang cepat meluas seperti demam berdarah. Perbedaannya, virus zika tidak mematikan, namun berbahaya pada ibu hamil, lain tidak," ujar Siti Fadilah.
Dia juga menjelaskan bahwa bila menjangkiti ibu hamil maka anak yang dikandung akan lahir dengan kondisi cacat microcephaly berupa ukuran tempurung kepala dan otak yang jauh lebih kecil dari ukuran normal. Dalam beberapa kasus juga, infeksi virus zika dapat menyebabkan Guillain Barre Syndrom, yaitu kelumpuhan syaraf.
Menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC), sebuah lembaga pengendalian dan pencegahan penyakit menular di Amerika Serikat, Guillain Barre Syndrom (GBS) adalah penyakit langka yang membuat sistem kekebalan seseorang menyerang sistem syaraf tepi dan menyebabkan kelemahan otot bahkan apabila parah bisa terjadi kelumpuhan.
Saat menjadi menteri kesehatan, Siti Fadilah bersama jajaran Departemen Kesehatan bergelut mengatasi penularan wabah flu burung kepada manusia tahun 2008. Dia juga menutup laboratorium marinir Angkatan Laut Amerika Serikat Namru-2 pada 2009.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek pada Kamis (1/9) mengoreksi pernyataannya dan menegaskan saat ini belum ditemukan kasus positif zika di Indonesia. Satu kasus virus zika di Jambi yang disebut dalam laporan Lembaga Eijkman adalah hasil penelitian yang dilakukan ketika kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah dengue pada 2014. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement