Dalam rangka menerapkan program stimulus ekonomi terbaru, Bank of England telah memasukkan Apple ke dalam daftar perusahaan yang memenuhi syarat skema pembelian obligasi.
Kendati demikian, sebuah sumber mengatakan keputusan tersebut tentu membuat marah Silicon Valley yang baru saja dituduh melakukan penghindaran pajak penjualan di Inggris dengan rute melalui Irlandia. Komisi Eropa telah menyerang pengaturan pajak Irlandia serta perusahaan Apple yang dituding tak membayar pajak.
Komisi Eropa mengatakan perusahaan pembuat iPhone hampir tidak pernah membayar pajak penjualan internasional, yang dibantu dengan otoritas setempat. Bank mengatakan pembelian obligasi ini sebagai upaya perusahaan menurunkan biaya pinjaman dan mendorong perusahaan untuk berinvestasi lebih banyak.
Beberapa syarat yang tercantum yakni apakah perusahaan pembuat material berkontribusi terhadap perekonomian atau faktor yang relevan termasuk apakah perusahaan memiliki kantor pusat yang terletak di Inggris dan apakah perusahaan memiliki volume yang signifikan terhadap penjualan. Apple tidak memiliki kantor pusat di Inggris dan proporsi penjualan di Inggris secara hukum tercatat di Irlandia.
Sementara itu, Bank of England menolak untuk membeberkan perusahaan yang terdaftar dalam list, namun sumber di Bank mengatakan program pembelian obligasi dirancang untuk mempengaruhi harga pasar dan memberikan kesempatan bagi Apple untuk meningkatkan peluangnya.
Ada beberapa perusahaan lain yang terdaftar termasuk dua raksasa tembakau Inggris British American Tobacco dan Imperial Brands serta McDonald.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
