Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

RRI Janji Jangkau Semua Daerah Terpencil Sulteng

Warta Ekonomi, Palu -

RRI mengupayakan semua daerah terpencil, perbatasan dan terluar di Tanah Air, termasuk di Provinsi Sulawesi Tengah bisa terjangkau siaran radio.

"Informasi adalah hak masyarakat yang harus dipenuhi," kata Kepala Bidang Pemberitaan LPP RRI Palu, Hardi Siku, Sabtu (17/9/2016).

Karena itu RRI saat ini terus memperbanyak pendirian stasiun dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Ia mengatakan RRI adalah salah satu alat pemersatu bangsa sehingga siarannya diusahakan bisa diterima masyarakat di seluruh wilayah Nusantara.

Di Provinsi Sulteng, kata Hardi masih ada sejumlah daerah terpencil yang selama ini belum bisa mendengarkan siaran RRI.

Jangankan jangkauan siaran RRI, fasilitas infrastruktur seperti jalan dan listrik belum memadai.

Masih banyak masyarakat di Sulteng hingga kini belum merasakan adanya akses infrastruktur dan media informasi yang memadai seperti siaran-siaran RRI.

Padahal, katanya mendapatkan informasi adalah hak masyarakat yang harus dipenuhi oleh pemerintah.

Karena itu, RRI Palu terus berusaha membuka isolasi informasi agar persatuan dan kesatuan bangsa tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.

Hardi menambahkn dalam rangka memperluas jangkauan siaran RRI di provinsi ini, maka RRI akan mengaktifkan kembali sejumlah pemancar radio yang selama ini tidak berfungsi.

Seperti di Kabupaten Poso yang dahulu pernah mengudara, namun beberapa tahun terakhir sejak terjadinya konflik di daerah itu terpaksa ditutup sementara demi keamanan dan kenyamanan.

Tetapi sejak Maret 2016, sudah kembali mengudara, bahkan akan ditambah lagi power frekwensi dari 100 menjadi 5.000 watt.

Lainnya di Toboli, Santigi, Kabupaten Parigi Moutong, Luwuk di Kabupaten Banggai dan juga Banggai Laut. "Semua itu telah diaktifkan kembali untuk penyebaran berbagai informasi pembangunan baik dari pusat maupun di daerah ini,"kata dia.

Dia mengatakan daerah-daerah yang masih masuk dalam "blank spot" diupayakan ke depan bisa terjangkau siaran RRI sehingga semua masyarakat mendapatkan informasi yang sama melalui RRI.

Ia tidak merinci daerah-daerah belum terjangkau itu, kecuali mengatakan RRI akan berusaha dan berjuang bersama dengan pemerintah daerah untuk membangun pemancar RRI di seluruh daerah di Pulau Sulteng.

Seperti yang sekarang ini sedang diusahakan di Kabupaten Morowali Utara dan masih dalam tahap negoisasi dengan Pemkab Morowali Utara.

Di Kabupaten Tojo Una-una sekarang ini sudah ada RRI meski masih berstatus stasiun produksi. Tetapi masyarakat di daerah itu, kini sudah mendapatkan akses informasi yang cepat dan akuran melalui siaran RRI.

Hardi juga mengatakan bahwa RRI saat ini semakin mendapat tempat di hati masyarakat. Buktinya sejumlah program yang ada dan telah dikemas oleh RRI semakin banyak peminatnya dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa sampai dengan lansia.

Seperti yang namanya komentar opini pendengar dengan durasi selama satu jam. Program ini merupakan salah satu unggulan yang membahas topik-topik khusus yang aktual pada hari itu dengan mengajak para pendengar setiap terlibat langsung mendengar dan membahasnya bersama-sama.

"Kita berikan ruang bagi pendengar untuk memberikan saran atau solusi dalam setiap pembahasan dari topik itu sendiri,"katanya.

Program lainnya adalah koran kota. Berikut adalah acara pastela artinya pasti anda suka tembang lagu dan ini paling banyak disukai para orang dewasa keatas karena kebanyakan lagu yang diperdengarkan ke publik lagu-lagu kenangan.

Dalam program tersebut, kata dia, pendengar juga bisa meminta atau mengirimkan lagu yang menjadi pavoritnya untuk dinyanyikan.

Selain itu, ada siaran pedesaan yang bahan-bahannya dari desa-desa. Kemudian program berikutnya yang juga banyak penggemar adalah urahan hati, siaran laut biru, goes to kampus dan kafe pendidikan serta masih banyak yang lainnya.

Sementara kendala-kendalam dalam meningkatkan jangkauan dan siaran RRI di Sulteng antara lain masih adanya wilayah belum terjangkau, keterbatasan tenaga (SDM) karena sejak beberapa tahun terakhir ini, tidak ada lagi penerimaan dan pengangkatan pegawai negeri sipil (PNS) RRI.

Disatu sisi, wilayah Sulteng sangat luas, sedangkan tenaga sangat terbatas. Akhirnya jalan yang ditempuh adalah bagaimana memberbadayan tenaga-tenaga yang ada di kabupaten, termasuk mereka yang telah pensiun direkrut kembali untuk memperkuat personil RRI. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: