Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Branch Manager PT Pertamina (Persero) Kalimantan Barat dan Tengah (Kalbarteng) Eko Hardjito menyatakan keterlambatan pengiriman bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Kapuas Hulu dan sekitarnya karena jalan yang belum bagus.
"Selain itu, juga karena jauhnya jarak tempuh dari semula distribusi BBM dari Depot di Sintang, kemudian dialihkan dari Depot Mini Sanggau, karena kapal pengangkut BBM tidak sampai ke Sintang dampak dari keringnya debit air Sungai Kapuas," kata Eko Hardjito saat dihubungi di Pontianak, Selasa (4/10/2016).
Menurut dia, jalan menuju Depot Mini Sanggau masih belum bagus sehingga pengiriman mengandalkan jalan darat menjadi lebih lama, karena para sopir pengangkut BBM harus ekstra hati-hati ketika melewati jalan itu.
"Jalannya licin kalau diguyur hujan, sehingga para sopir pengangkut BBM harus berhati-hati ketika melewati jalan yang belum beraspal tersebut," ujarnya.
Sementara, untuk distribusi BBM dari Pontianak menuju Sanggau dan Sintang bisa melalui Sungai Kapuas, tetapi kalau musim kemarau juga mengandalkan angkutan darat, sehingga akan lebih lama dan jumlah yang diangkut juga lebih sedikit.
"Untuk distribusi BBM dari Sanggau ke Kapuas Hulu saat ini membutuhkan waktu sekitar satu hari, yakni kalau berangkat pagi, tiba di Kapuas Hulu sore atau malam hari," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Eko menambahkan, kondisi jalan yang masih belum bagus sehingga licin di musim penghujan, dan debit air yang surut pada musim kemarau menjadi salah satu tantangan Pertamina dalam mendistribusikan BBM hingga ke pelosok Kalbar.
Sebelumnya, sejumlah Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di Kapuas Hulu tidak melayani konsumen secara maksimal karena kesulitan mendapatkan minyak, dampak dari musim kemarau.
"Sungai Kapuas mengering sehingga kami harus mengambil BBM ke Sanggau, dan itu memakan waktu karena harus antre," kata Direktur Utama PT UKM, Syarif Abubakar Alqadri yang mengelola APMS milik Pemkab Kapuas Hulu, di Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan.
Dijelaskan Syarif, jika kondisi air Sungai Kapuas tidak surut maka ponton yang membawa BBM itu langsung di Sintang, tetapi karena kondisi alam terpaksa pihaknya mengambil ke Kabupaten Sanggau.
Menurut Syarif hal tersebut cukup menjadi kendala dalam penyediaan BBM untuk didistribusikan ke masyarakat Kapuas Hulu. Selain jarak tempuh jauh juga harus antre sebab cukup banyak daerah lain yang juga mengambil BBM di Sanggau, apalagi yang lebih diutamakan itu SPBU, setelah itu barulah melayani APMS.
"Maka dari itu beberapa hari ini kami sering tutup, bahkan beberapa APMS di Kapuas Hulu juga mengeluhkan hal yang sama," kata Syarif. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement