Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fahri Sesalkan Sidang Ahok Disiarkan Langsung oleh Televisi

Fahri Sesalkan Sidang Ahok Disiarkan Langsung oleh Televisi Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyesalkan sidang kasus dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama yang disiarkan langsung oleh media televisi karena dikhawatirkan dapat memberikan gangguan terhadap independensi hakim dalam bersikap.

"Saya sendiri tidak setuju sidang terbuka karena ganggu independensi hakim," kata Fahri di Gedung Nusantara III, Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Fahri mengatakan seharusnya jalannya persidangan harus bersih dari intimidasi, intervensi dan suara dari luar yang ditakutkan membuat keputusan hakim berubah.

Menurut dia di luar negeri, sidang tidak diperbolehkan disiarkan secara langsung bahkan untuk memfoto jalannya sidang pun harus melalui prosedur yang ketat.

"Kalau di luar negeri itu ada 'limit to broadcast' suatu proses hukum yang masuk persidangan harusnya kita secara terbatas mem-broadcast-nya, karena mempengaruhi jalan sidang," ujarnya.

Hal itu menurut dia termasuk penciptaan opini di luar harus dibatasi karena kalau begitu nanti ada dua persidangan, sidang hukum dan opini. Fahri mengatakan karena kalau tidak diatur, pengadilan opini bisa mengalahkan pengadilan hukumnya.

"Misalnya kasus di pengadilan tindak pidana suap dengan tersangka Mantan Ketua Mahkamah Konsititusi Akil Mochtar. Sembari kasus itu berjalan, kasus-kasus yang lain juga muncul, seperti kepemilikan ganja dan ruangan karaoke," katanya.

Dia mengatakan hal itu bukan malah menutup ruang transparansi namun transparansi bisa diwakilkan dengan perwakilan yang hadir di persidangan, yaitu jaksa dari perwakilan negara, pengacara dari perwakilan yang berperkara, dan hakim yang mewakili Tuhan.

Menurut dia seharusnya hakim sebagai wakil Tuhan merenung untuk memutuskan benar atau tidak, jangan dibiarkan berdialektika dengan massa yang menyebabkan mengambil keputusan tidak dari hati nurani karena tertekan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: