Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perbankan Jangan Mau Kalah dengan Fintech

Perbankan Jangan Mau Kalah dengan Fintech Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kemajuan teknologi telah mendorong lahirnya berbagai layanan keuangan melalui teknologi atau financial technology (fintech). Agar tak ketinggalan, Perbankan dituntut harus mengembangkan dan memanfaatkan teknologinya guna meningkatkan layanannya.

Hal ini disampaikan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara dalam Seminar Nasional bertajuk Outlook Perekonomian Indonesia 2017 : Peran Ekonomi Digital Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional di Jakarta, Jumat (16/12/2016).

"Jangan sampai perbankan terlibas dengan perkembangan fintech dan sistem pembayaran yang serba digital," ujar Mirza.

Potensi industri Fintech di Indonesia sangatlah besar, mengingat tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih sangat minim. Oleh sebab itu, momentum ini harus dapat dimaksimalkan dengan mendorong industri Fintech yang diharapkan bisa meningkatkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia.

"Jangan sampai nanti tau-taunya perbankan luar negeri bisa manfaatkan konsumen Indonesia dengan menawari skema P2P. Bisa saja seperti Malaysia masuk, Thailand masuk dan negara lainnya. Kan ini memungkinkan," tuturnya.

Dia mengungkapkan, meski saat ini skema pinjam meminjam uang melalui perusahaan Fintech masih sangat kecil kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi, namun peluang industri Fintech melalui skema Peer to Peer Lending sangatlah besar.

"Sekarang P2P masih kecil. Maka dari itu, menurut kami ini sesuatu yang harus kita ketahui. Kami di BI terus mencermati. Makanya kami keluarkan Fintech Office, disitu kita bisa melihat perkembangan Fintech seperti apa dan pengaturannya seperti apa dan jangan sampai inovasinya matI. Kita harus dorong inovasi ini," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rahmat Patutie

Advertisement

Bagikan Artikel: