Kepala Seksi Program Dinas Pertanian Sumatera Utara (Sumut) Marino mengatakan bahwa sejak Januari hingga September 2016 produksi gabah/padi di Sumatera Utara mencapai 4,403 juta ton lebih dengan produktivitas sebesar 52,57 kwintal per hektar atau rata-rata 5 ton per hektar.
"Memang ada juga hasil panen petani di atas lima ton hingga delapan ton per hektar," katanya di Medan, Sabtu (17/12/2016).
Hasil panen tersebut dari luas tanam 783.536 hektar dengan menggunakan varitas Ciherang, Sintani, dan Inpari. Ia mengatakan daerah tertinggi produksi gabah yakni Kabupaten Simalungun Madina, Serdang Bedagai, Deli Serdang, dan Paluta.
"Untuk meningkatkan produksi padi, kami bekerja sama dengan Kodam serta PTPN dalam hal pemanfaatan lahan-lahan milik perkebunan," ujarnya.
Dikatakannya, tanaman sawit yang masih kecil yang ada di lahan perkebunan itu maka di sela-selanya ditanami padi gogo yang tahan panas. Artinya, tanaman ini tidak membutuhkan banyak air.
"Hampir semua kabupaten yang ada lahan milik pihak perkebunan ini mendapat bantuan benih/varitas Situbagendit yang tahan kekurangan air," katanya.
Mengenai produksi gabah 4,403 juta ton tersebut, merupakan hasil panen Januari hingga September 2016 atau merupakan Aram (Angka Ramalan) II 2016. Sedangkan Atap (Angka Tetap) untuk produksi padi tersebut dapat diketahui April 2016.
"Hasil produksi Aram II itu merupakan hasil tanam padi terhitung Oktober 2015 dan panennya terhitung Januari hingga September 2016," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement