Warta Ekonomi, Medan -
Harga Cabai merah di Medan mulai turun, bahkan saat menjelang?akhir tahun 2016. Harga cabai?merah adalah komoditas yang banyak menyumbang inflasi beberapa bulan terakhir ini, dikisaran Rp40.000 per kg dari harga sebelumnya sempat mencapai Rp90.000 hingga Rp60.000 per kg.
Selain cabai merah, harga beras juga mengalami penurunan. Rata-rata beras turun Rp500 per Kg, sama halnya dengan harga minyak goreng juga perlahan mulai mengalami penurunan. Namun sejumlah komoditas lainnya masih bertahan mahal, diantaranya harga telur ayam.
"Harga telur Rp1300 sampai Rp1500 per butir, masih mahal. Kalau minyak makan standard, sekitar Rp12.000 per kg, sebelumnya Rp13.000 per kg. Harga cabai merah saat natal sampai Rp75.000 per kg sekarang sudah Rp40.000 per kg, kemarin natal mahal karena banyak pedagang yang gak jualan jadi sedikit persediannya. Sekarang udah pada normal lagi, tahun baru nanti belum tahu lagi gimana," kata pedagang Pasar Padangbulan, Ratna, Rabu (28/12/2016).
Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, Ia memprediksi Desember ini laju inflasi masih berpeluang bergerak di bawah 0.4 persen.
"Meskipun masih ada beberapa hari lagi menjelang tahun baru mendatang. Saya melihat trennya saat ini harga kebutuhan masyarakat cenderung untuk bergerak turun. Perayaan natal dan tahun baru tahun ini sepertinya aman dari gangguan tekanan inflasi yang tinggi. Semuanya masih terkendali," katanya.
Gunawan mencermati ada beberapa aktifitas belanja yang juga mengalami penurunan di masyarakat. Beberapa pengusaha ritel yang pihaknya amati serta penjualan sejumlah barang konsumsi di pasar tradisional terlihat lebih buruk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Gejala ini perlu kita pelajari lebih jauh. Memang di tahun ini ekonomi masyarakat Sumut dinilai lebih buruk dibandingkan tahun lalu. Penurunan aktifitas belanja saya pikir sangat wajar sekali. Aktifitas-aktifitas pedagang kaki?lima?yang kerap menjual aksesoris menjelang tahun baru juga tidak semeriah tahun kemarin. Semuanya masih terus kita pelajari,"ujarnya.
?Sejauh ini memang masih terfokus kepada masalah daya beli. Faktor lain yang menjadi pemicunya masih terus diperdalam. "Karena fenomena penurunan harga saat ini tidak selamanya menjadi kabar baik,"pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil
Advertisement