Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai pertumbuhan kredit perbankan di Desember 2016 bisa lebih tinggi dari bulan November 2016. Sebagaimana diketahui, per November 2016 kredit perbankan tumbuh sebesar 8,46% (yoy) menjadi Rp4.285 triliun.
Sementara CAR perbankan berada pada level 23,13%, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga terjaga pada level yang relatif rendah, yaitu 3,18% gross dan 1,38% net.
"Belum ada data baru, tapi berdasarkan data sementara yang kita pantau kepada beberapa bank besar, kayaknya pertumbuhan kredit bisa lebih tinggi dari angka November 2016," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Namun, untuk angka persisnya, Muliaman enggan mengungkapkan. Dia minta waktu untuk mengumumkannya pada pertemuan industri perbankan dengan Presiden RI pada 13 Januari mendatang.
"Intinya 2016 kita lalui cuk up baik walaupun di tengah (perlambatan ekonomi) tidak mudah sebetulnya, tapi kredit bisa 9%-an," ucap Muliaman.
Dia berterima kasih karena berkat program pengampunan pajak, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh cukup baik, meskipun komitmen dana repatriasi belum mencapai target yang dicanangkan pemerintah.
"DPK juga cukup baik, terimackasih kepada Tax Amnesty karena memperbaiki DPK perbankan. Kita juga terus pantau implementasi Tax Amnesty terutama untuk repatriasi, kan komitmennya Rp143 triliun dan itu kita terus pantau. Update terakhir mungkin sekitar Rp100an triliun. Itu akan terus kita dorong," ungkapnya.
Data OJK menyebutkan pertumbuhan DPK sepanjang tahun 2016 sebesar Rp4.734 triliun, atau meningkat 8,40% (yoy). Pertumbuhan ini didominasi oleh pertumbuhan tabungan sebesar 12,49% yang disusul giro sebesar 8,29% dan deposito 5,85%.
Cukup tingginya pertumbuhan DPK tidak lepas dari program pemerintah terkait pengampunan pajak atau tax amnesty, dimana Per September 2016, setidaknya ada 21 bank yang ditunjuk pemerintah sebagai gateway program tax amnesty.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement