BTN Pasang Target Konservatif

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) memasang target pertumbuhan laba bersihnya pada tahun ini konservatif. Perseroan hanya memproyeksikan pertumbuhan laba bersih di kisaran 20%, padahal sepanjang tahun 2016 lalu salah satu BUMN perbankan ini sanggup membukukan pertumbuhan keuntungan 40%.

Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono mengatakan target pertumbuhan laba pada tahun ini memang target pesimis. Namun, dia mengakui jika perseroan berhasil melakukan right off atau penghapusan buku aset bermasalah maka target laba bersih kemungkinan bakal terlampaui.

"Kita belum hitung hasil right off dari target itu, kalau ada right off bisa lebih dari target," katanya di Jakarta, Senin (13/2/2017).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa dengan melakukan hapus buku aset bermasalah maka perseroan bakal mendapatkan pengakuan pendapatan operasional yang pada akhirnya akan berimbas pada perolehan laba bersihnya. Sepanjang 2016 saja perseroan berhasil mengumpulkan pendapatan operasional sebesar Rp3,35 triiun.

Maryono mengakui bahwa di kantor lelang ada banyak jaminan atau aset yang diagunkan oleh nasabah ke BTN. Hal itu dilakukan demi menjaga rasio keuangan kredit bermasalah atau nonperforming loan (NPL) tetap rendah.

Di tengah tren kenaikan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) industri tahun lalu, BTN justru berhasil mencatatkan penurunan NPL melalui aksi restrukturisasi. NPL BTN berhasil ditekan turun menjadi 2,84% dari 3,42 % di tahun 2015 lalu.

"Melalui strategi yang sama di tahun 2016 lalu, kami optimistis pada kinerja tahun ini," tutupnya.?