Pembelian rumah fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan transaksi pembelian rumah. Hasil survei Bank Indonesia pada triwulan IV-2016 mengindikasikan bahwa sebagian besar konsumen atau 77,2% masih membeli rumah melalui KPR.
"Angka tersebut meningkat dibandingkan triwulan III-2016 sebesar 74,77%," demikian laporan BI seperti dikutip Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (16/2/2017).
Sementara itu, proporsi konsumen yang memilih skema pembayaran tunai bertahap sebesar 15,91% atau? turun dibanding triwulan sebelumnya sebesar 17,62%. Hal ini diindikasikan sebagai dampak dari kebijakan pelonggaran LTV yang efektif diberlakukan sejak akhir Agustus 2016. Sebagai informasi, tingkat bunga KPR yang diberikan oleh perbankan berkisar antara 8% -12%.
Untuk pertumbuhan penyaluran KPR dan KPA pada triwulan IV-2016 (s.d November 2016) mengalami peningkatan dibandingkan triwulan III-2016. Hal ini sejalan dengan kenaikan penjualan properti residensial.
"Total KPR dan KPA pada triwulan IV-2016 tercatat sebesar Rp362,84 triliun atau tumbuh 1,90% (qtq), meningkat dibandingkan 0,49% (qtq) di triwulan sebelumnya. Sejalan dengan pertumbuhan KPR dan KPA, pertumbuhan total kredit perbankan juga mengalami kenaikan sebesar 1,66% (qtq), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan sebesar 1,04% (qtq) pada triwulan sebelumnya," kata BI.
Sebagai informasi, pencairan FLPP sampai dengan triwulan IV-2016 tercatat sebesar Rp5,63 triliun dari daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) FLPP tahun 2016 sebesar Rp9,23 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement