PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan pasokan pupuk siap pakai di seluruh Indonesia dalam mengamankan distribusi pupuk urea bersubsidi dan mencegah terjadinya penyimpangan penyaluran di lapangan.
Kepala Corporate Communication Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (16/2/2017) menyebutkan, Pupuk Indonesia bersama anak usahanya berkomitmen dalam menyalurkan pupuk subsidi ke seluruh tanah air.
"Kami terus meningkatkan kualitas sistem monitoring stok ini agar lebih memudahkan dalam mengetahui ketersediaan stok pupuk di seluruh daerah di tanah air," ujarnya.
Ia menjelaskan, hingga 14 Februari 2017 ini stok pupuk di lini I hingga III untuk Urea sebesar 971.177 ton, stok NPK sebesar 273.007 ton, stok SP-36 sebesar 93.588 Ton, ZA sebesar 138.507 ton dan organik sebesar 51.613 ton.
"Untuk itu petani dihimbau tidak perlu khawatir tidak kebagian pupuk meskipun permintaan petani cukup tinggi di saat musim tanam berlangsung," tegas Wijaya Laksana.
Dalam pendistribusian pupuk bersubsidi, pemerintah menerapkan sistem tertutup dengan mempergunakan sistem distribusi dengan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Untuk dapat memperoleh pupuk bersubsidi petani agar tergabung dengan kelompok tani dan menyusun RDKK.
"Pupuk bersubdisi itu hanya untuk petani yang tergabung dalam kelompok tani dan jumlah petani sudah direkap dengan baik," katanya.
Mengenai keluhan petani yang kesulitan memperoleh pupuk di beberapa daerah, dikarenakan banyak petani yang tidak terdaftar di RDKK.
Akibatnya, saat mereka membutuhkan pupuk bersubsidi mereka tidak terlayani karena tidak mendapatkan jatah di kios-kios, padahal stok pupuk tersedia sangat cukup, selain itu memang ada keterbatasan alokasi untuk daerah tertentu.
Untuk itu, Pupuk Indonesia menyeragamkan kios-kios resmi pupuk dengan nama "PI Mart" (Pupuk Indonesia Mart) yang bertujuan memperkenalkan dan mempermudah masyarakat atau petani untuk mendapatkan informasi mengenai produk-produk pupuk.
Di samping itu penyediaan pupuk komersil juga untuk menyediakan petani yang sudah biasa memakai pupuk non subsidi impor dengan non subsidi buatan dalam negeri dengan kualitas yang lebih bagus dan harga yang lebih kompetitif.
Saat ini Pupuk Indonesia memiliki 1.110 distributor dan 29.119 kios resmi di seluruh Indonesia. Kios ini diharuskan untuk menyediakan semua pupuk bersubsidi seperti Urea, NPK, SP-36, ZA, dan organik dengan ciri kios memiliki papan nama Pupuk Indonesia.
Untuk kelancaran proses pendistribusian, Pupuk Indonesia berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait khususnya untuk melakukan perhitungan kebutuhan pupuk sehingga pendistribusian pupuk bersubsidi ini bisa memenuhi kaidah 6 tepat yaitu tepat waktu, jenis, lokasi, jumlah, mutu dan harga. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement