Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Pertumbuhan Kredit Perbankan Jabar Naik 8,09%

BI: Pertumbuhan Kredit Perbankan Jabar Naik 8,09% Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia Jawa Barat menyatakan bahwa sepanjang Februari?2017 pertumbuhan kredit perbankan di Jabar mencapai 8,09% atau meningkat dibandingkan tahun?lalu yang sebesar 7,09%.

Kepala KPw BI Jabar Juda Agung mengatakan pertumbuhan kredit ini dampak dari sisi stabilitas keuangan di Jabar yang relatif stabil. Ia mengatakan perkembangan intermediasi perbankan mulai mengalami peningkatan seetelah pertumbuhan kredit mencapai titik terendahnya pada 2016 lalu.

"Hingga Februari, kredit tumbuh 8,09%. Ini meningkat dibandingkan tahun?lalu yang hanya sebesar 7,09%," katanya kepada wartawan?di Bandung, Selasa (4/4/2017).

Juda menjelaskan pertumbuhan kredit tertinggi ini berada di sektor manufaktur, perdagangan, hotel dan restoran, serta konstruksi. Pertumbuhan kredit meningkat pada semua jenis kredit dalam rupiah maupun valuta asing. Secara sektoral, perbaikan pertumbuhan kredit paling besar pada sektor pertambangan.

Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pun meningkat didorong oleh peningkatan deposito khususnya kepemilikan korporasi, DPK meningkat dari 8,07% menjadi 8,92%. Berdasarkan asesmen makroekonomi secara keseluruhan, Juda mengatakan secara umum kebijakan diarahkan untuk memelihara momentum pertumbuhan ekonomi di tengah peningkatan risiko global.

"Untuk rasio NPL (nonperforming loan) di bulan Februari ini naik menjadi 3,51%. Tapi, angka itu masih dalam batas kewajaran," tambahnya.

Terkait laju inflasi indeks harga konsumen (IHK), hingga Februari lalu tercatat sebesar 0,23%. Capaian ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,97%. Secara tahunan laju inflasi IHK mencapai 3,83% sejalan dengan kisaran sasaran 2017 yaitu 4?1%.

"Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jabar pada 2017 diperkirakan pada kisaran 5,5-5,9%," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: