Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Bank Indonesia (BI) mencatat kinerja sektor industri pengolahan pada triwulan I-2017 mengalami kontraksi. Ini tercermin dari nilai Prompt Manufacturing Index (PMI) - Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan I-2017 sebesar 47,93%, atau menurun dibanding kuartal IV-2016 sebesar 50,91%.
?Kondisi ini sejalan dengan perlambatan kegiatan usaha pada sektor industri pengolahan yang diindikasikan oleh kontraksi Saldo Bersih Tertimbang (SBT) triwulan I-2017 sebesar -0,58%, lebih rendah dibandingkan SBT kegiatan usaha industri pengolahan pada kuartal IV-2016 sebesar 1,44%,? demikian dikutip Warta Ekonomi dalam Survei BI, Rabu (12/4/2017).
Berdasarkan komponen pembentuk, kontraksi industri pengolahan pada triwulan I-2017 disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen indeks. Kontraksi paling tinggi terjadi pada indeks volume produksi (47,70%), diikuti oleh indeks volume pesanan dan indeks penerimaan barang pesanan input masing-masing sebesar 48,17% dan 48,31%.
Pada triwulan II-2017, kinerja industri pengolahan diperkirakan mengalami ekspansi. Hal ini terindikasi dari PMI-SKDU yang meningkat menjadi 53,13%. Berdasarkan komponen pembentuknya ekspansi sektor industri pengolahan terutama didorong oleh ekspansi indeks volume produksi (65,21%), dan indeks jumlah tenaga kerja (52%).
Sebelumnya kegiatan usaha pada triwulan I-2017 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 4,80%, lebih tinggi dibandingkan 3,13% pada triwulan IV-2016. Peningkatan kegiatan usaha terutama terjadi pada sektor jasa-jasa (SBT 3,87%) dan sektor keuangan, real estate & jasa perusahaan (SBT 2,31%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement