Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Eks Presiden Tentang Keras Bom Terbesar Jatuh di Afghanistan

Eks Presiden Tentang Keras Bom Terbesar Jatuh di Afghanistan Kredit Foto: Antara/Reuters/Mohammad Ismail
Warta Ekonomi, New Jersey -

Mantan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, Sabtu, menuduh penggantinya melakukan pengkhianatan dengan mengizinkan tentara Amerika Serikat menjatuhkan bom terbesar, yang pernah digunakan dalam pertempuran, dalam perang melawan ISIS di Afghanistan.

Karzai masih berpengaruh di kalangan suku besar Pashtun, yang juga suku asal Presiden Afghanistan saat ini, Ashraf Ghani. ?Pejabat pertahanan Afghanistan menyatakan GBU-43 berberat 9.797 kg itu dijatuhkan, Kamis, di provinsi timur, Nangarhar, menewaskan hampir 100 tersangka militansi.

"Bagaimana Anda bisa mengizinkan orang Amerika Serikat mengebom negara Anda dengan perangkat sama dengan bom atom?" kata Karzai, pada acara terbuka di Kabul mempertanyakan keputusan Ghani itu.

"Jika pemerintah mengizinkan mereka melakukannya, itu salah dan itu adalah pengkhianatan negara," katanya tegas.

Kantor Ghani menyatakan serangan itu digalang pasukan Afghanistan dan Amerika Serikat dan menjawab tuduhan Karzai dengan pernyataan, "Setiap warga Afghanistan berhak mengutarakan pikirannya. Ini negara dengan kebebasan berbicara."

Tanggapan masyarakat terhadap serangan itu beragam, dengan beberapa warga di dekat ledakan tersebut memuji pasukan Afghanistan dan Amerika Serikat dalam menekan ISIS.

Sementara bom itu digambarkan sebagai salah satu perangkat bukan nuklir terbesar pernah digunakan, daya gempurnya setara dengan 11 ton TNT, sebanding dengan bom atom "kecil", yang dijatuhkan di Jepang pada 1945, yang daya ledaknya setara dengan 15.000 hingga 20.000 ton TNT.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: