Kredit Tumbuh, Laba Bank Sampoerna Terkerek

PT Bank Sampoerna berhasil mencatat kinerja yang positif di tiga bulan pertama tahun ini. Tercatat, laba bersih perseroan bertumbuh 10,39% menjadi Rp12,56 miliar naik dari periode yang sama tahun lalu Rp11,37 miliar.

Peningkatan?keuntungan Bank Sampoerna patut diduga karena imbas dari meningkatnya penyaluran kredit perseroan. Berdasarkan laporan bulanan perseroan periode Maret 2017, entitas yang tergabung dalam Sampoerna Grup ini berhasil mendistribusikan kredit sebesar Rp6,15 triliun atau meningkat 26% dari volume kredit di periode yang sama tahun 2016 Rp4,88 triliun.

Hal tersebut membuat pos pendapatan bunga bersih melonjak signifikan ke angka Rp128,66 miliar. Bandingkan dengan pos pendapatan bunga bersih di tiga bulan pertama tahun lalu yang hanya mencapai angka Rp88,54 miliar.

Direktur Utama Bank Sampoerna Ali Rukmijah mengatakan capaian kinerja perseroan pada kuartal pertama tahun ini didorong oleh penggunaan biaya yang lebih bijak dan upaya menjaga kualitas kredit. Pada kuartal pertama tahun ini, Bank Sampoerna berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross dari 4% menjadi 3%.

"Penggunaan biaya secara lebih bijak dan menjaga kualitas portofolio kredit tetap menjadi fokus utama ke depannya, tanpa mengabaikan penciptaan peluang baru untuk mentransformasikan bisnis bank sambil senantiasa menjaga integritas dalam melaksanakan tugasnya," katanya di Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Sejalan dengan hal tersebut perolehan dana pihak ketiga (DPK) Bank Sampoerna juga sukses naik 28,48% menjadi Rp6,54 triliun, bandingkan dengan perolehan DPK di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,09 triliun. Perolehan DPK perseroan hingga saat ini masih bertumpu pada dana mahal atau deposito, tercatat sekitar 86% dari total DPK perseroan dihasilkan dari deposito.?